Jumat, 18 Oktober 2013

Sinopsis The Future's Choice / Marry Him If You Dare Episode 1 Part 1


Yup...... setelah lama menunggu, akhirnya keluar juga subtitlenya. padahal filmnya sejak tanggal 15 subuh dah dapat. kelihatannya pembuatnya tidak banyak seperti the heirs. Jd baru bisa sekarang. langsung aja yuk.... 

Keindahan  kota yang dipisahkan sugai yang lebar, berjajar-jajar gedung pencakar langit dan kemegahannya disuguhkan. Menuju sebuah gedung pada lantai tertentu semua pekerja live customer sibuk. 

 Mengarah kesalah satu orang yang sedang berbicara dengan pelanggan, diperlihatkan pemeran utama wanita Na Mi Rae “Ya, kepada Pelanggan. Mungkin ini memberatkan, tapi bisakah Anda menekan tombol merah?” Ya. Jawab pelanggan, dengan sopan Mi Rae menutup panggilan “Terima kasih. Hubungi saya kembali apabila ada yang Anda perlukan. Sekarang Anda sedang berbicara dengan live customer Na Mi Rae.” Ya. Jawab pelanggan. 
Tepat setelah itu, teman dibelakangnya sedang bingung dengan pelanggan tetap berkata “Mi Rae, orang itu lagi. Apa yang harus ku lakukan?” Oppa Jin Seong? Jawab Mi Rae.
“Bukan, Oppa Jin Seong yang menyukai "Red Sunset".” Jawab temannya
“ Sambungkan” kata Mi Rae. Dengan senang temannya “Terima kasih Mi Rae!”
“Hallo pelanggan, Anda...” tanya Mi Rae
 "Red Sunset" jawab pelanggan dengan lemas
“Ya.. Maksud Anda Lee Moon Sae "Red Sunset"? Saya mengerti.” Jawab Mi Rae dan langsung bernyanyi

Saat asik bernyanyi, bos menepuk pundaknya. Ia bingung dan berusaha menutupi vedio yang ia lihat dengan kertas. “Tak apa-apa, tak apa-apa. Jika kau menutup teleponnya duluan, dia akan komplain. Atasi dengan baik. ” Kata bos yang dijawab anggukan dengan Mi Rae dan melanjutkan melihat2 tv online dengan  pelanggan terus saja protes minta lebih.
“ Apa yang kau lakukan? Lebih serius! “ teriak pelanggan. Sesaat Mi Rae berhenti karena mencari saluran tv online pelanggan berteriak lagi  “Kau tak akan menyanyi?!”.  Saya minta maaf pelanggan.” Jawab Mi Rae dan “Apa ini?” kata Mi Rae lirih.

 Di perusahaan tv swasta sedang syuting berita. Seorang perempuan membawakan perkiraan cuaca “Musim gugur terjadi di seluruh wilayah, sehingga sangat baik untuk beraktivitas hari ini. Dengan suhu 68 derajat dan sedikit berkabut. Dan diperlihatkan 2 pembawa acara inti sedang bersiap2 untuk take terakhir yang diberi arahan Direktur Program (DP panggilan selanjutnya) “Kau tahu "hungry ramyeon" adalah bagian dari penutup, kan? Kita lakukan dengan benar karena ini siaran berita terakhir.”
“Si brengsek tak menjawab Direktur Program.” Kata Na Joo Hyun (Oppa Mi Rae)
"Aku marah". Itulah maksudnya. Dia dipecat sebagai pembawa berita, dan dipaksa membawakan program semacam ini.” Jawab Lee Jae Soo (temen Joo Hyun)
“Hey! Ini program baru yang akan dibawakannya. Apakah ini pemaksaan?” tanya Joo Hyun
“Apakah dia akan melakukannya jika tak menyukainya? Tetap saja dia ahlinya, dia akan melakukannya dengan baik.” Kata Jae Soo
“Dia pembaca berita papan atas, tapi kita lihat saja apa dia ahli di program pagi.” Tantang Joo Hyun

 Take terakhir simulai pembawa brita perempuan “Hari Kemerdekaan minggu depan, kan? Sekarang awal pekan hari libur, tapi kita tak boleh lupa dihari ini kita menemukan kemerdekaan kita kembali. Dengan melihat petunjuk layar didepannya dan langsung menoleh bertanya “Dan juga pembawa berita Kim Shin, hari ini hari terakhir Anda, benar?” Kim Shin (pembawa berita laki2) diam beberapa saat. Akhirnya menjawab “Ini bukan hari terakhir saya. Tidak semua pembawa berita sama. Ada orang yang hanya ingin membawakan variety show, membawakan radio show,.. ...dan ingin menikahi keluarga kaya. Kita semua berbeda. Saya hanya ingin menjadi seorang jurnalis yang benar, yang berarti saya hanya ingin menjadi pembawa berita.” Yang ternyata ditonton Mi Rae. Semua staf kaget, begitu juga Mi Rae.
  
DP dengan marah “Anak Nakal itu! Tidak menyerah juga! Matikan. Matikan!”
“Ini siaran langsung!” jawab staf disampinganya membuat DP stres.
“Dia bilang dia ingin menjadi pembawa berita. Keren.” Kata Jae Soo
“Saya pasti akan kembali ke tempat ini. Lalu pernyataan akhir saya yang sebenarnya, Tidak, Selamanya saya akan hidup sebagai Penyiar berita yang jujur kecuali saya menderita Alzheimer. Tunggu saya. Saya akan kembali.” Lanjut Kim Shin dan Mi Rae masih menonton dan mendapat teguran darinpelanggan “ Apa yang kau lakukan? Sekarang kau takkan menyanyi?” yang dijawab sopan “Terima kasih sudah menunggu. Saya akan menghubungkanmu kembali.” Yang langsung dijawab kasar pelanggan “ Nyanyikan sekarang!”


 Diperlihatkan Kim Shin Dan Mi Rae satu scane dan terbuka yang memperlihatkan Mi Rae berjalan menuju altar yang didamping Joo Hyun, dan ditunggu Kim Shin. Mereka menikah dan berfoto2.


Entah kapan seseorang Ajumma berkata “Maafkan aku, sayang. Tapi kecuali ini, tak ada cara lain.” Dengan memandang foto pernikahan Kim Shin dan Mi Rae dibelakang foto ada catatan terjadinya pernikahan 10-06-2014. Dan merobk foto itu. 


 Tempat itu sedikit bergoyang dan jam sisampingnya berjalan mundur hingga 2013 (sekarang). Ajumma keluar dari lift dan berada disebuah terowongan yang ada di sekitar hutan.

 Sementara Mi Rae dengan menari dengan kipasnya pulang dari kantor, dan melihat ada syuting, berjalan mendekati.
“Sekarang pelanggan kehilangan taksi jadi...” kata Bae Hyun Ah
“Permisi. Program apa ini?” tanya Mi Rae
“ Ini Program Magazine Morning” jawab Hyun Ah. “Program Magazine Morning...” gumam Mi Rae
“Hey. Kau tak akan menghentikan mobil? Haruskah kita berhenti syuting? Dimana Program Direktur? Apa dia pulang?” tanya Jae Soo sedikit marah
“Dia berlibur. Lanjutkan saja!” jawab Hyun Ah kesal.
“Sekarang kita tak bisa dengar apa-apa karena kebisingan mobil.” Kata Jae Soo marah dan ada mobil lewat hampir menyerempet “Hey! Ya tuhan.” Kata Jae Soo kasar.
“Bagaimana bisa dia tak kesini hanya karena piknik?” kata Jae Soo tambah marah, saat itu Mi Rae brinisiatif membantu menggentikan mobil dan menghadang orang2 yang mendekat untuk melihat.
“Aku akan menghentikan mobil untukmu! Pergi.” Kata Mi Rae
“Oh ya. Terima kasih!” jawab Hyun Ah
“ Apa ini?” tanya orang2 dan Mi Rae meminta “Tolong minggirlah”. Mi Rae menoleh menihat situasi. “Cepat! Cepat!” kata Hun Ah memberi instruksi
Melihat itu Mi Rae membayangkan menjadi seorang penulis. Yang di sana. Penulis Na. Ke sini sebentar. Kata Jae Soo. Mi rae berjalan mendekati dengan berkacak pinggang dan berkipas gaya bertanya Apa itu?. Tidakkah kau pikir ada masalah di sini? Jawab Jae Soo. Ada masalah dengan alur perasaan. Jawab Mi Rae yang dibenarkan Hyun Ah “Benar. Terdapat masalah dengan alur perasaan. Itu kesalahanku. Terima kasih, Penulis Na”. Yang dilanjutkan Jae Soo “ Seperti yang diduga, penulis Na memang menakjubkan”. Hyun Ah dan Jae Soo kompak berkata “Kau sumber tim kami” dengan mengacungkan jempol. Sementara Mi Rae senyum-senyum sendiri sambil berkipas.

 Kembali kekenyataan.............. (sepertinya Mi Rae orang yang santai, jalan dengan menari? PD ya....)
“Oke. Ini cukup baik. Yang kedua, letakkan di depan.” Kata Jae Soo tak sengaja menoleh ke Mi Rae yang masih dengan khayalannya melanjutkan “Ada apa dengan Nona itu? Kenapa dia menatapku seperti itu”. Hyun Ah menihat mendekati Mi Rae berkata “Terima kasih banyak sudah membantu kami” dan langsung membuyarkan khayalan Mi Rae. “Apa sudah selesai?” tanya Mi Rae begitu tersadar. Hyun Ah melanjutkan “Terima kasih padamu, ya. Beritanya akan keluar besok pagi. Di Berita Pagi YBS Kim Shin” untuk menjelaskan. 
Mi Rae kaget dan bertanya “Itu program... yang dilanjutkan bertanya Sepertinya kau penulis. Aku sangat iri padamu”.
“Kau juga bisa jadi penulis”. Jawab Hyun Ah
“Bisakah aku juga?  Tak apa kalau umurku baru 22 tahun?” tanya Mi Rae dengan tingkah aneh.
“Um... Itu sedikit...” jawab Hyun Ah tidak percaya dan meralat dengan bertanya “Apa pekerjaanmu sekarang?”

Langsung diperlihatkan Mi Rae dengan seragamnya, bernyanyi red sunset dengan bahagia menikmati dan browsing tentang menjadi penyiar.
“Apa yang kau lakukan?!” bentak pelanggan mengagetkan Mi Rae.
“Maafkan aku, pelanggan. Aku akan menyanyi lagi.” Jawab Mi Rae sopan
“Kau j**** gila. Kau akan bernyanyi ketika diperintahkan?” kata pelanggan
“Maaf? Kau tidak meminta saya bernyanyi?” tanya Mi Rae dengan sedikit cemas. “Untuk hidup bahagia” Mi Rae melanjutkan yang langsung dipotong dengan kasar pelanggan dengan ocehan “...Kau hidup sangat membosankan. Apa orang tuamu tahu kau hidup seperti ini? Kau pikir... sekarang kau hanya membicarakan omong kosong untuk hidup”, tetap meminta "Red Sunset" dan Mi Rae langsung bernyayi dengan wajah sedih dan mata berkaca2

Di toilet terdengar suara tangisan, ternyata Mi Rae. Dengan tisu ditangan berkata pada diri sendiri “Mi Rae, tak apa-apa. Lagi pula ini bukan pertama kalinya. Tak apa-apa” menengkan diri dan mengambil nafas dalam. Sebelum keluar, ia membersihkan wajahnya dan melihat posndelnya bunyi.
“Oh, Oppa?” tanya Mi Rae dengan senyum kembali
“Kau memperbaiki mobilku?” tanya Joo Hyun
“Aku memperbaikinya di bengkel.” Jawab Mi Rae yang dilanjutkan “Ada pusat perbaikan mobil di dekat kantorku, tak lebih, oppa.”

“Bagus. Kerja yang bagus. Kau menyelesaikan semuanya?” kata Joo Hyun pada dua temannya yang tak menghiraukan Mi Rae.
“Ya. Ya.” Jawab Hyun Ah tak acuh meninggalkan Joo Hyun
“Hei kamu,..........” kata Joo Hyun pada Jae Soo

“Oppa... Aku akan mengambilnya setelah pekerjaanku selesai. Sebelumnya aku menelepon dan mereka bilang ada di tempat parkir kantorku... Jadi,” belum selesai Mi Rae bicara Joo Hyun Menutup panggilannya membuat Mi Rae kesal dan bergumam “Benar-benar...”

 Sepulang kerja Mi Rae mengambil mobil membukan lift mobil, terdengar soundtrack james bond beraksi saat lift mobil terbuka. Mi Rae kaget di dalam mobil ada Ajumma (yang td nyobek foto nikahannya), ia mengecek plat mobil benar miliknya. Ajumma menjalankan mobil yang membuat Mi Rae bingung ketakutan akan di tabrak. Ajumma keluar mobil berkata “Kau sudah berubah setidaknya terlihat dari seragammu. Kau ingin memamerkan pekerjaanmu? Hanya pekerja kontrak saja” dan melemparkan kunci mobil ke Mi Rae.
“Mungkinkah kau seorang penulis?” Tanya Mi Rae
“Kau berbicara omong kosong.” Kata Ajumma
“Kau di sini karena keterlambatan dalam perbaikan, kan? Maafkan aku, pelanggan. Seperti yang ku katakan sebelumnya, perusahaanku... Datang ke sini untuk...” kata Mi Rae takut
“Kau berbicara tentang pria penguntit yang gila itu? Aku ingat. Tapi aku tidak tinggal di Shin Gil Dong. Aku tinggal di Hwa Go Dong”. Kata Ajumma yang Diam sebentar dan melanjutkan”Rumahmu”.
“Permisi, pelanggan?” kata Mi Rae sopan

“Berhenti memanggilku pelanggan. Aku, adalah dirimu Aku datang dari masa depan. Aku adalah dirimu di masa depan.” Kata Ajumma. Dengan menunjukk Mi Rae melanjutkan Na Mi Rae. Dan menunjuk dirinya Na Mi Rae. Dan muncul kata2 dalam benak Mi Rae “Dia pasti gila...”

“Saya paham, pelanggan. Saya akan memperbaikinya sendiri.” Kata Mi Rae yang langsung pergi dan dicegah Ajumma dengan berkata “Aku tahu ini gila. Tetapi hal yang harus kau perbaiki bukanlah mobil. Ini tentang hidupmu. Kau tidak bisa naik mobil hari ini, jadi... Naik bis denganku dan...” Ajumma menjelaskan (gimana gak bingung? ada orang ngaku bahwa dia adalah dirinya dari masa akan datang!!! pastinya dianggap gila)

 “Aku paham pelanggan, Tapi bukankah aneh cara memarkir mobilnya? Aku akan memarkir dengan benar dan pergi bersama denganmu”. Kata Mi Rae yang ingin kabur menenangkan dan langsung masuk mobil... kabur
“Jika kau berani melarikan diri...” ancam Ajumma disela-sela Mi Rae berkata
Mi Rae menjalankan mobil yang dicegah Ajumma “Tidak, kau tidak bisa pergi. Ada masalah besar jika kau pergi sekarang.”
“Pergilah ke rumah sakit, Bu.” Jawab Mi Rae 
“Jangan mengambil jalur ketiga.” Ajumma memperingati
“Jangan mengambil jalur ketiga ketika kau mengemudi. Kau tidak boleh mengemudi di jalur ketiga!” jelas Ajumma dengan mengejar2 mobil yang di bawa Mi Rae “Hey! Hey!.” Memanggil masih dengan mengejar.
“Tidak boleh, Seharusnya mereka tak boleh bertemu sekarang.” Kata Ajumma sedikit menyesal

“Bukankah suaranya sudah dibetulkan? Salah siapa ini?” tanya Kim Shin marah sambil memakai dan masuk lift
“Apa ini waktu yang tepat untuk menanyakan itu? Audionya rusak jadi cepatlah datang dan perbaiki”. Jawab Joo Hyun
“Lalu kenapa tidak besok pagi saja? Kau benar-benar harus memanggil orang yang baru tidur dalam 3 jam?” kata Kim Shin sebal
“Hei bandel, itukah yang harus kau katakan?” kata Joo Hyun sebal
“Bandel? Bagaimana bisa kau bilang begitu? Meskipun kau dan aku seumuran, kita tidak berteman. Kau ******. Dia menutup telepon?! Ah ********** ini” kata Kim Shin marah (kata2 kasar keluar semua, tapi disana bener2 di sensor.... tit tit tit, ingat gentleman dignity? waktu Im Tae San bicara kasar, sama ini)

“Apakah kau seorang penyiar?” tanya Ajumma disampingnya yang takut mendengarnya
Begitu lift terbuka Ajumma lari keluar
“Tunggu.” Tahan Kim Shin dengan menghadang tangannya
“Seorang penyiar hanyalah manusia. Dalam hidup, ada saatnya berbicara dengan baik dan berbicara buruk. Ketika kau sangat marah, tidak akan berhasil jika dengan seperti itu. Karena aku juga manusia.” Kim Shin menjelaskan dengan berharap memegang tangan Ajumma
“Ah... ya...” Ajumma yang langsung pergi
“Pasti itu... Gunakan bahasa formal yang baik.” Kata Kim Shin menyesal

Mi Rae dalam perjalanan pulang dengan mobil oppanya. Ia melihat layar petunjuk jalan yang ada seperti jin botol yang bergerak2 (khayalan pastinya). Ia nampak takut dan mengingat kata2 Ajumma yang baru saja ia temui tadi. Ia melihat2 sekitar dan juga petunjuk jalan dengan gugup. “3 kilometer lagi. (dengan jalan yang tertulis jalurnya, jalur tiga warnanya Merah sendiri dan jumping2). 2.7 Km lagi”. Kata jin botol dengan menunjuk ke layar petunjuk. Sementara dalam hati Mi Rae bertanya “Apa yang harus kita lakukan?” dengan nomor jalur 1, 2, 4 semakin cepat meninggalkan 3 yang jumping2. “2 kilometer lagi”. Lanjut jin botol dengan menari2 pindah kanan kiri layar
“Lupakan saja. Dia pasti wanita gila. Tidak masalah”. Gumam Mi Rae
Terlihat Kim Shin mengendarai mobil tepat di belakang Mi Rae. Kim Shin berkata buat diri sendiri “Gunakan kata-kata manis”. Terhenti ketika melihat berita “Para demonstran memprotes kontradiksi kapitalisme dan ketimpangan pendapatan, Memprotes di Wall Street dekat pusat Manhattan...” kata penyiar yang langsung membuat Kim Shin marah “Ah, pria ini, dia seorang *****? Ah, dia yang brengsek itu, bukan aku (keluar lg kata kasarnya)”. Kim Shin terus melihat berita dan tidak memperhatikan depan dan kecepatan mobilnya. 

Diperlihatkan jalur 3 jumping semakin tinggi dan cepat kemudian loncat di belakang mobil Mi Rae. “Jalur Ketiga, Cepat putuskan! Cepat!” kata jin botol memperingatkan (diperlihatkan dilayar 800m). “Aku tak tahu. Hanya mengubah satu jalur saja” gumam Mi Rae yang langsung mengubah jalur.

Terdengar suara ban mobil yang mengerem membuat Mi Rae menoleh melihat apa yang terjadi. Ia teringat ucapan Ajumma lagi dan langsung berhenti melihat, ternyata benar terjadi kecelakaan.
“Benar-benar ada kecelakaan.” Kata Mi Rae shock. Mendengar suara klakson mobil belakang Mi Rae berkata “Aku minta maaf! aku minta maaf” dan melanjutkan perjalanan.

Sementara Kim Shin menemui pengemudi mobil yang ia tabrak menanyakan “Permisi, kau tak apa? Maafkan aku, aku...” terhenti dan bilang “Oh?” saat melihat pengemudi yang terluka (pengemudinya Seo Yoo Kyung yang seharusnya jodoh Park Se Joo, tapi gak tahu nantinya *_^)

Mi Rae sampai dirumah dengan menelpon Joo Hyun “Aku akan tertabrak mobil. Terdengar jawaban Mobilnya tak apa-apa.” Ia kaget yang ditanyakann Joo Hyun dan dengan sebal “Bagaimana kau bisa memperdulikan mobil lebih dari adikmu? Ok, baiklah. Tapi aku akan naik mobilmu tiap hari dan..  ..aku akan menabrak sesuatu dan menghancurkan mobilmu.” Segera mengakhirinya kemudian ngomel2 “Tapi, kau tahu? Aku harap kau mengalami gangguan pencernaan Aku harus segera menikah”. 

 Mi Rae masuk rumah, sampai di ruang tengah ia kaget melihat Ajumma yang tanya “Kau datang?” dan langsung keluar.
“Ini rumahmu. Kenapa kau melarikan diri?” tanya Ajumma yang ingin keluar untuk bicara
Mi Rae tidak peduli malah telepon polisi “Halo, ini kantor polisi, kan? Halo, ini kantor polisi? Aku di...” dengan menahan pintu agar Ajumma tidak keluar
“Hei, aku adalah dirimu. Kenapa kau melaporkan ini ke polisi?.” Kata Ajumma bingung
“Ya, dia di rumah”. Mi Rae masih dalam panggilan polisi
“Hey! Aku tahu kau terkejut tapi aku tak punya waktu begitu. Kau terlibat satu kecelakaan mobil seperti yang ku katakan, kan? Kau harus mendengarkan aku karena kau terlihat baik-baik saja sekarang.” Jelas Ajumma
“Aku tak ingat wajahmu sama sekali nyonya. Tidak, kau tahu, kalau kau... Diam saja di sana.” Kata Mi Rae yang tetap mencegah Ajumma keluar
“Hei, percaya saja padaku. Ketika kau berada di kelas 6 SD, kau berada di kelas 4. Bukan, aku di kelas 1. Kau ingin aku memberitahu nama orang tua kita? Atau menceritakan sebuah kisah tentang mereka? “ tanya Ajumma bingung menjelaskan
“Ajumma. Kenapa kau melakukan ini padaku?” tanya MI Rae kesal
“Sudah kubilang aku adalah dirimu! Aku ke sini untuk membantumu!” teriak Ajumma
“Aku gila.” Gumam Mi Rae dan mendengar sirine mobil polisi “Kau dengar itu? Mereka akan ke sini dalam satu menit.” Jelas Mi Rae
“Aku tidak tahu” teriak Ajumma membuat Mi Rae bingung.
“Kau ingat ketika ayah kita meneleponmu... ...saat kau masih kecil, kan? Karena aku bermain di luar dan menjadi kecokelatan, dia memanggilku "Tanny", dan Oppa sangat pintar di sekolah jadi dia dipanggil "Brainy". Ajumma menjelaskan. “Tunggu, itu usernameku.Kau pasti sudah mencari di internet.” Bantah Mi Rae.

 “Kakakmu belum tahu kan? Sesuatu yang Ayah berikan hanya padamu. Kakakmu marah karena ayah hanya memfavoritkanmu, Jadi ayah dan kau berjanji untuk merahasiakannya karena jika dia tahu, Dia akan lebih marah mengetahui kau yang hanya mempunyai itu.” Kata Ajumma jelas, Mi Rae mengambil diarynya dan mengambil potongan uang yang ada tulisannya. “Aku menemukan sisanya.” Lanjut Ajumma dan memberikan pasangan potongan itu. Mi Rae mencocokkan dan membaca tulisan itu, ia berteriak “Oh! Ini cocok.” kaget
“Kau mempercayaiku sekarang?” tanya Ajumma dengan senyum sementara Mi Rae masih ragu. (melihat foto2 yg tertempel didiary Mi Rae, kelihatannya beberapa foto yg ada di Lie To Me & Gong)

Di tempat makan Mi Rae bertanya dan sedikit bingung memulai“Aku... Aku merasa bahwa kupikir ini bisa saja terjadi... Tetapi kepalaku... Bagaimana kau bisa datang ke sini?”
“Sebuah mesin waktu.” Jawab Ajumma santai yang diikuti Mi Rae dengan senyum tidak percaya
Dari tahun berapa kau datang? Tanya Mi Rae. 2038 jawab Ajumma. 2038, berarti kau... Lima puluh tujuh? Tanya Mi Rae tak percaya
Kenapa? Karena aku terlihat muda? Tanya Ajumma. Ya jawab Mi Rae dengan mengangguk2kan kepala.
“Aku terlihat tua di sana. Tapi, aku tak punya uang untuk melakukan operasi plastik agar wajahku seperti ini.” Jelas Ajumma
“Apa maksudmu tak punya uang? Ini semua bermerek.” Bantah MI Rae
“Kau bisa membeli ini di pasar.” Jelas Ajumma
Mi Rae bertanya tentang masa depan, Apa perang berakhir dengan Utara? Tidak, tak ada perdamaian. Benarkah? Jadi mereka menyingkirkan wamil bagi laki-laki. Rel kereta api dibangun sampai ke Siberia. Bagaimana kau tahu itu ada? Tapi kemudian, Perempuan Utara mengambil pria-pria kita. Mereka pelacur, bertingkah sok lucu dan naif.” Kata Ajumma panjang lebar
“Itulah kenapa kau harus cepat menikah. Aku, akan mempertemukanmu dengan suami yang baik. Itulah sebabnya aku datang.” Jelas Ajumma
“Kenapa? Apa suamimu orang jahat?” tanya Mi Rae yang membuat Ajumma kesal “ Bagaimana kau bisa membicarakannya seolah ini urusan orang lain? Ini tentang dirimu. Ini adalah masalahmu...” 

“Tapi, Ajumma... Tiba-tiba saja, suatu hari... Seseorang mengendarai mesin waktu datang ke sini... Jika itu kau, kau akan percaya?” tanya Mi Rae
“Baiklah. Kalau begitu... Aku akan membuatmu percaya.” Kata Ajumma yakin dan membuka diarynya
“Buku harian...” kata Mi Rae kaget dan mau mengambilnya
“Ini milikku! Aku membelinya ketika aku masih seusiamu.” Jelas Ajumma dengan menjauhkan diarnya dan membukanya. Mi Rae masih tak percaya mengambil diarynya sendiri dan mencocokkannya dengan shock mata terbelalak.
“Kau... Ingin pergi berlibur kan? Kau ingin pergi beberapa hari dan istirahat, kan?” kata Ajumma
“Itu benar... Benar-benar sama.” Gumam Mi Rae
“Aku akan mengirimkannya padamu. Tiket liburan.” Jelas Ajumma 

Di panggung dengan banyak penonton MC membuka acara, sementara Mi Rae masih ragu mengingat kata2 Ajumma
>Akan ada liburan kerja sebentar lagi kan? Seharusnya kau akan menang juara pertama. Hadiahnya berupa 2 tiket untuk sebuah resort di Pulau Jeju. Dan kau mendapat tiket liburan.<
“Liburan apa? Apa yang dia bicarakan. Hadiah terbaik yang pernah mereka beri adalah penggemar.” Gumam Mi Rae belum yakin
>>Hadiah akan berupa......... perjalanan ke Pulau Jeju. Selama 4 hari 5 malam. Kau bahkan akan mendapatkan 2 tiket.<< jelas MC, membuat Mi Rae langsung semangat dan membuka jaketnya untuk persiapan dengan sedikit gugup yang diiringi penjelasan Ajumma kemarin “Kostummu adalah gaun merah berkilauan. Lagunya "I am Okay" Kau harus memiliki banyak energi. Tapi kau harus menyanyi dulu.”

Mi Rae mulai menyanyi sesuai intruksi Ajumma. Penonton sangat antusian begitu juga Mcnya.

Terlihat seorang wanita dengan gaun merah berkilauan bersilan tangan tak percaya dengan sebal (pemenang aslinya pasti, gimana enggak? seharusnya dia yg menang. tiba2 ada orang yang menyamai lagunya, dengan gaya hampir sama dan baju juga sama hanya beda ukuran. Mi Rae dengan pakain longgar, sedang wanita itu pres body. hehehe...). 

Pesawat tinggal landas, didalam sudah ada Mi rae dan Ajumma.
“Baiklah. Sekarang kau percaya padaku?” tanya Ajumma
“Tentu saja!” jawab Mi Rae yakin dengan melanjutkan tanya “Kau tak punya apa-apa lagi? Seperti liburan pelayaran atau mobil?...”
“Aku bukan ke sini untuk memberimu mobil. Hidupmu, bukan... Aku di sini untuk mengubah hidupku juga.” Jelas Ajumma bingung

Apakah hidupku buruk?” tanya Mi Rae 
Ajumma tanya “Kau senang sekarang?”, “ Ya” jawab Mi Rae, “Benar?” Ajumma belum yakin. “Ya! Aku sungguh sangat bahagia sekarang. Aku sangat senang dengan tiket ini.” Mi Rae menjelaskan




“Pergi dan bermain? Ini awal untuk mengubah hidupmu. Tunggu, Park Se Joo. Tidak, kemungkinan darinya rendah. Kita tidak pergi ke sana untuk bersenang-senang, kita akan bekerja. Hidupmu berantakan. Kau harus menghindari bajingan itu.” Ajumma bingung dari mana menjelaskan
“Bajingan itu?” tanya Mi Rae
“Orang itu......yang hampir menabrak mobilmu. Bukan hanya orang lewat begitu saja. Kau dan orang itu... Telah diikat oleh nasib buruk.” Jelas Ajumma
“Kenapa? Bagaimana?” tanya Mi Rae
“Orang yang kau cintai... Meninggal. Karena dia.” Jelas Ajumma membuat Mi Rae merinding 

Di RS Kim Shin menjenguk korbannya “Nona Se kyung...”, dan Yoo Kyung menoneh serta melapas heatsetnya. “Kau baik-baik saja?” Tanya Kim Shin lanjut yang dijawab anggukan Yoo Kyung (kasihan harus mengganti takdir Mi Rae, seharusnya Mi Rae yang di rumah sakit)

Sementara Mi Rae malah terlihat sangat senang dengan liburannya
“Lihat ini!” kata Mi Rae melompat2 kegirangan
“Bagaimana kau baik-baik saja ketika seseorang yang kau cintai akan mati?” tanya Ajumma 

 “Orang yang aku cintai?” jelas Mi Rae dan menjawab “Aku, tak ada orang yang ku cintai. Aku tak punya kekasih. Oppa? Aku tidak mencintainya.” Tambah Mi Rae sedikit bercanda dengan berjalan mendekati Ajumma.  
“Kau... Kau pikir kata-kataku ini lelucon?” tanya Ajumma
“Ini bukan lelucon... Ini hanya sedikit... berlebihan.” Jawab Mi Rae dengan membongkar kopernya

“Lihat ini, aku harus pakai ini? Aku datang ke sini untuk liburan kan.” Lanjut Mi Rae
“Dengan keadaan begini... Kau ingin memakai bikini?” tanya Ajumma dengan membuka bahu Mi Rae menunjukkan bekas luka.
“Apa yang salah dengan ini? Siapapun bisa punya bekas luka seperti ini.” Sergah Mi Rae

“Sangat keras kepala.” Gumam Ajumma, dan memberikan 3 buku tebal seraya berkata “Kau akan memakan waktu cukup lama”. “Apa itu?” tanya Mi Rae
“Aku bilang aku akan membuatmu bertemu seorang suami yang baik, kan? Tapi kemudian, apakah pria kaya, pria tampan ingin menemuimu? Pertama, kau membutuhkan pekerjaan yang luar biasa.” Kata Ajumma panjang lebar

“Ini buku pelajaran!” kata Mi Rae kaget sedikit bercanda
“Kau tahu betapa sulitnya ini? Dan juga, Aku hafal semua jawaban dalam buku itu. 2, 3, 1, 4, 3, 2, 4, 1, 1, 2...” jelas Ajumma
Mengapa tak ingat nomor undian itu?!” gumam Mi Rae
“Oh benar! Ada lotre saat itu, kan?” kata Ajumma mengingat sesuatu
“Ajumma, tak bisakah kembali sekali lagi? Dengan satu kemenangan, kita akan akan memperoleh jackpot!” tanya Mi Rae. “Tidak. Ini adalah sesuatu yang datang sekali dalam seumur hidup. Dan mempertaruhkan hidup di atas semua itu. Sekarang, aku melanggar aturan dan... Setidaknya kita belajar jawaban yang benar untuk soal bahasa. Sekarang ikuti aku..  2, 3, 1, 4, 3, 2, 4...” kata Ajumma
“ Ah, aku tak bisa melakukannya. Ini terlalu sulit.” Kata Mi Rae menyerah
“Aku akan keluar jadi pikirkan pekerjaan lain jika menjadi PNS benar-benar tidak bisa kau raih. Kau tak harus belajar jika kau menyukai pekerjaanmu di call center. Tapi kau tahu itu tidak benar, jadi pikirkanlah baik-baik. Apa yang kau inginkan, dan apa yang kau kuasai.” Kata Ajumma menasehati dan meninggalkan Mi Rae dengan AC yang dimatikan
“Ajumma! Ini panas, AC-nya tolong!” teriak Mi Rae

“Oh benar! Nanti, Kau mungkin bertemu seorang pria keren jadi pakailah sesuatu yang bagus ketika kau keluar.” Kata Ajumma berbalik
“Kenapa? Ada seseorang yang menyiapkan acara?” tanya Mi Rae
“Sekarang kau harus menemukannya. Yang aku tahu dia akan tergila-gila oleh sebagian wanita, Aku tak tahu sama sekali kenapa atau bagaimana dia bisa tergila-gila.” Kata Ajumma 
“Aku suka pria tampan, tinggi... “ gumam Mi Rae dengan sedikit khayalan
“Hanya satu... Aku tahu tentang "air". Dia menjadi terpukul karena "air".” Lanjut Ajumma

“Biarpun dia lebih muda dari aku” masih menghayal, tak lama tersadar dan bertanya “Bagaimana pekerjaannya”
“Jangan libatkan dirimu dengan kesibukan orang lain. Urusi saja dirimu dulu.” Ajumma memperingatkan
“Ajumma! Ah... Ajumma!” teriak Mi Rae

Ia bergunam “Siapa yang datang ke tempat bagus ini hanya untuk berintrospeksi?” setelah ditinggal Ajumma dan memakai bra berlari ke balkon menari samba. (malu melihat ini, yach pa lagi Young hwa yang jadi Park se joo dibawah berjalan menuju entah kemana. Untung tdk lihat ke atas). Masih bergumam “Apakah tak apa membuka ini?”. 

 Dan ternyata Mi Rae sudah di kolam renang bermain2

Sementara Ajumma tanya ke resepsionis tentang Se Joo.
“Mungkin... Apa kau lihat orang ini. Namanya Park Se Joo. Wajah bangsawan dan sangat sopan...” tanya Ajumma
“Saya tak begitu yakin. Saya tidak mungkin tahu semua pelanggan... Jika Anda mengunjungi kantor
Pemandu Tour Pelelangan maka...” jelas resepsionis
“Lalu bagaimana dengan orang ini? Dia Seo Yoo Kyung, seorang reporter. Nona Seo Yoo Kyung.” Ajumma melanjutkan

Di RS terlihat yoo kyung yang di cari sedang melihat TV.
“Kau sedang sedih, benar? Kau tidak bisa mengudara.” Tanya suster
“Siaran itu hanya... Aku sedih karena tak bisa pergi berlibur. Aku berencana istirahat total di Pulau Jeju setelah bertahun-tahun kerja keras.” Jawab Yoo Kyung

Komentar: 
  1. Saat Ajumma bilang dirinya adalah Mi Rae di masa depan, mana mungkin percaya, wajah beda krn oplas bisa saja. Tapi tinggi badan? saat berdiri, Mi Rae sekarang pakai sepatu dengan dasar yang tingginya sekitar 1-2 cm. Ajumma memakai yang tinggi dasarnya sekitar 5-6 cm. Itupun masih tinggi Mi Rae sedikit. Emang semakin tua tinggi bisa berkurang??@*%^&!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar