Minggu, 13 Oktober 2013

Sinopsis The Heirs Episode 2 Bagian 2


Episode 2 bagian 1 berakhir Tan dan Eun Sang lari dikejar-kejar teman chris (mantan pasar Eun Suk)

Rachel di kamar hotelnya sedang menelpon Tan dengan wajah sebel karna tidak diangkat-angkat Tan hanya pemberitahuan "nomor yang anda tuju sedang sibuk" dan menaruh ponselnya di meja. Tak lama ponselnya berdering yang membuatnya tersenyum. Setelah mengetahui yang menelpon ibunya untuk menanyakan tentang Tan dan wajahnya bertambah musam dari sebelumnya.
“Ya, apa?” jawab rachel
“Apakah kau bersama dengan Tan?” tanya ibu rachel
“Aku tidak bisa bersamanya sekarang. Dia sedang sekolah.” Jawab rachel
“Apa yang dia katakan?” kata ibu, rachel menjawab “Untuk apa?”
“Kau tidak memberitahunya? Tentang pernikahanku!” ibu agak menekan perkataannya.
“Itu tidak penting.” Jawab rachel makin sebel
“Tapi kau tetap harus memberitahunya. Yong Do dan Tan adalah sahabat!”
“Mereka tidak berteman lagi. Aku tutup teleponnya.” Jawab rachel memutus telepon. (Mukanya gak enak banget sih mbak? Gak mau ngasih tau Tan atau Tan yang gak peduli? Masih bohong, nutup telepon supaya gak ditanya2 lg ni). 
Young Do datang ke hotel ayahnya mengndarai sepeda dan memarkinkannya di depan pintu. 2 petugas di depan pintu membungkuk memberi hormat dan Ia memberikan kunci motor dan helemnya dengan melempar ke petugas dengan tidak sopan. (aduh, ni yong da gak punya sopan santun sama sekali)
 Ternyata Young Do bekerja di hotel ayahnya bagian dapur dan mendapat tugas cuci piring. Hhihihi...... kasihan. Young Do terlihat tidak menikmati pekerjaannya dengan wajah bete. Ada dua koki perempuan yang lagi gosip (bicarain Yong Da).

Kata koki pertama “Putra presiden”, “Ya. Dia sudah bekerja di sini setiap musim panas sejak dia SMP. Ini seperti pelatihan untuk pewaris hotel.” Jawab koki 2
“Dan dia melakukannya? Dia cukup baik untuk seukuran orang kaya.” Kata koki pertama

“Baik? Apanya!” bantah koki 2
 Terlihat atasan bagian dapur mendatangi Young Do dan berkata “Young Do? Aku sudah bilang untuk memanaskan! piring sebelum di sajikan.” menasehati

“Apakah kau ingin membuat makananmu dingin bahkan sebelum kau bisa memakannya?”. Juga, saat kau masuk dapur, pakaianmu harus...Masih melanjutkan nasehatnya yang membuat wajah Yong Da tambah bete.

“Apakah aku terlihat seperti sedang bahagia?” jawab Young Do

“Lalu apakah aku harus membiarkanmu pergi karena mengabaikan tanggung jawabmu?” jawab atasannya dan mengancam “Jika kau terus melakukan hal ini...”
Belum selesai bicara udah disela ma Young Do “Katakan padanya. Beritahu ayahku.”

Atasan tadi menasehati “Itu tugasmu. Jangan mengabaikannya.”

Young Do pun mengancam “Saat aku memiliki hotel ini 10 tahun lagi”
“kau akan membutuhkan pengalaman untuk pekerjaan itu.” Jawab atasan memperingati.

Seorang koki datang menemui atsan tadi berkata “Jaksa Agung baru saja tiba di kamarnya.”
“Aku pikir tanggung jawab yang lebih cocok untukku baru saja datang.” Sela Young Do

 Di dalam salah satu kamar hotel sudah ada Jaksa Agung dan keluarga besar laki2 yang tentunya merupakan pewaris semua. Mereka saling berbincang2, diantara mereka ada seorang yang tidak nyaman berada disitu.
“Ujian Hyo Shin akan diadakan sebentar lagi, bukan?” kata Jaksa Agung yang dijawab Hyo Shin “Aku selalu belajar, Kakek.”

“Kami khawatir tentang meningkatkanperingkat nasionalnya. Kami tidak memiliki masalah lain, Ayah. .” Kata Ayah Hyo Shin

Paman 1 Hyo Shin berkata “Baiklah! Hanya kegagalan yang menyalahkan waktu dan tanggal.” Yang di benarkan Hyo Shin “Iya.”

“Akan lebih baik jika kau bisa masuk SMA yang sama.” Kata kakek Hyo sin
“SMA Jeguk adalah yang terbaik saat ini.” Kata Paman2 Hyo Shin

Kakek berkata “Tidak seperti saudaranya, Aku tahu itu berbeda. Korea adalah tentang keturunan. SMA Jeguk bergengsi. Tapi sejarahnya terlalu singkat untuk mengubah para pemimpin negeri ini.”

Paman 1 Hyo Shin menjawab “Lalu Hyo Shin bisa menjadi legenda SMA Jeguk.”
“Kau dengar pamanmu?” kata Ayah Hyo Shin. “Iya.” Jawab Hyo Shin
 Young Do masuk untuk memberi salam pada para Jaksa dan menunjukkan bahwa ia pewaris hotel ini.
“Young Do!” Sapa Ayah Hyo Shin
“Jaksa Agung! Jaksa! Ini suatu kehormatan Anda datang ke sini.” Salam Young Do sambil membungkuk. “Direktur! Jaksa! Aku sudah mendengar banyak tentang kalian.” Tambah Young Do

“Dia putra Presiden Choi, Ayah. Dia junior Hyo Shin di SMA Jeguk.” Ayah Hyo Shin menjelaskan pada kakek (Jaksa Agung).

“Choi memiliki seorang anak yang hebat di usia muda.” Kata Jaksa Agung

“Terima kasih.” Jawab Young Do dengan senyum.

Sambil menuangkan air putih ke gelas paman2 Hyo Shin dan dengan sopan Young do berkata “Apakah Anda menyukai hidangannya?”

“Aku dengar kokinya di ganti. Dia mendapat koki yang lebih baik.” Jawab Paman2 Hyo Shin.

Young Do ganti menuang air ke gelas Hyo Shin sampai hampir tumpah yang membuat Hyo Shin menoleh ke Young Do.
“Kau sepertinya haus.” Kata Young Do

Ternyata Young Do punya sopan, tapi hanya bisa sopan orang kaya dan termohat yang dapat bermanfaat baginya kelak mungkin.
 Young Do masuk ke kamarnya dan melapas jasnya untuk berganti baju, saat itu bell pintu kamarnya berbunyi dan ia membukanya.
 Ternyata Hyo Shin yang datang berkata “Pinjamkan aku kamar mandimu.”
Hyo Shin langsung masuk kamar mandi dan ternyata ia muntah di sana, setelah selesai ia keluar.

“Makanan itu tidak sesuai denganmu?” kata Young Do

“Terima kasih.” jawab Hyo Shin, yang langung mau pergi.

“Ada kamar mandi di lantai bawah.” Kata Young Do yang membuat Hyo Shin Berhenti dan menoleh

“Aku tidak ingin berlari ke Ayahku saat aku muntah.” Jawab Hyo Shin

“Dan tidak apa-apa jika itu aku?” kata Young Do

“Kau telah melakukan itu sebelum kau seharusnya tidak melakukannya.” Kata Hyo Shin

“Kau memiliki suara yang bagus saat kau mengancam.” Jawab Young Do

“Suarku bahkan lebih baik saat aku bersumpah. Kau ingin mendengarnya?” Kata Hyo Shin

“Tidak, terima kasih. Kau ingin merokok?” Jawab Young Do
“Aku tidak melakukan sesuatu yang buruk untuk kesehatanku.”Kata hyo Shin
Sementara di Amerika, Kim Tan sedang memgang ponsel menghadap danau dan sedikit bosan untuk menuggu Eun Sang. Eun Sang akhirnya datang dengan membawa minuman americano dan memberikannya pada Tan.
Eun Sang berkata “Ini! Aku yang beli.”
“Kenapa kau lama sekali? Apakah kau harus membuat kopinya?” Jawab Tan dengan sedikit keras

“Aku ingin memberimu waktu untuk mengangkat teleponmu. Apakah kau menjual obat organik?” tanya Eun Sang.

Eun Sang berkata “Ini enak! Dan dijawab Tan “Jangan berlebihan.

“Begitulah aku. Aku harus minum Americano setidaknya sekali di Amerika. Atau aku hanya akan memiliki kenangan buruk di Amerika.” Eun Sang menjelaskan

“Apakah kau yakin kau hanya akan memiliki kenangan yang buruk di sini?” tanya Tan sambil memandang Eun Sang

“Jika aku berpikir tentang hal itu.. jawab Eun sang yang langsung tanya “Berapa lama kau tinggal di Amerika?”

“Apa yang kau pikirkan?” Jawab Tan dengan sedikit marah

Eun Sang tak senganja melihat orang berfoto dengan gaya yang sering Chan Young gunakan.
“Kenapa aku tidak bisa memikirkan itu?” kata Eun Sang yang dijawab Tan” Bukan itu!” kemudian mengikuti arah pandang Eun Sang
“Kau tahu mereka?” tanya Tan

“Aku tidak mengenal mereka. Bisakah aku meminjam ponselmu? Aku tahu
bagaimana kembali ke rumah sekarang.” Kata Eun Sanga dengan tangan tanda meminjam

“Rumah? Korea?” tanya Tan dengan memberikan ponselnya dengan wajah yang tak rela

“Terima kasih.” Jawab Eun Sang

Eun Sang juga bertanya “Bisakah kau menujukkan bagaimana aku
tahu jika orang meninggalkan komentar?”


“Apa yang kau lakukan?” tanya Eun Sang sambil Update Status Penerima: White Hacker Yoon yang dilihat Tan
“Siapa itu? Pacarmu?” tanya Tan

“Teman laki-laki.” Jawan Eun Sang

“Panggil saja dia! Kapan dia akan memberikan komentar?” kata Tan sedikit kasar.

“Dia mengganti nomernya. Aku tidak bisa mengingatnya.” Jawab Eun Sang masih dengan menulis. Sambil berfikir Eun Sang berkata “Dia bilang dia akan pergi ke suatu temapt. Aku tidak tahu apakah dia di Korea.”

“Kau tidak tahu di mana si jelek itu dan kau meminta bantuannya?” tanya Tan masih dengan kasar
“Dia ada di hatiku! Kenapa?” jawab Eun Sang sedikit kesal
“Jangan memanggilnya seperti itu.” Kata Eun Sang melembut
“Yang benar saja.” Kata Tan sedikit tidak percaya
“Aku menghormatinya sebagai teman.” Jelas Eun Sang
“Apakah dia menyelamatkan dunia atau menciptakan alfabet Korea? Menghormati teman?” kata Tan masih ketidak percayaannya

“Bagaimana jika dia tidak memberikan komentar?” tanya Tan
“Dia akan melakukannya.” Jawab Eun Sang yakin sambil natap ponsel tan yang dipengang pemiliknya

Melihat Eun Sang yang begitu yakin Tan jadi bete dan pergi yang langsung di ikuti Eun Sang.
“Kau mau ke mana?” tanya Eun Sang
Ternyata mereka naik taksi, di dalam taksi Eun sang bingung karna Tan sedikit kesal.
“Apakah kau belum mendapatkan pemberitahuan?” tanya Eun Sang sedikit takut

“Tidak ada! Apakah kau yakin kalian teman?” tanya Tan
“Aku telah menghabiskan setengah hidupku bersamanya.” Jawab Eun Sang dengan cemberut.

“Apakah kalian pacaran?” tanya Tan lebih
“Tidak.” Jawab Eun Sang

“Apakah kalian pernah pacaran?” tanya Tan menegaskan
“Kenapa kau terus saja bertanya?” tanya Eun Sang kesal, dan sedikit dengan memohon “Bisakah kau terus mengceknya dan memberitahu aku jika dia mengomentarinya? Dia satu-satunya harapanku.”


“Hah? Aku mohon.” Eun Sang lebih memohon dan wajah kesal Tan
Taksi yang mereka tumpangi akhirnya sampai di depan rumah Tan. Tan turun yang di ikuti Eun Sang.
“Ini kuncinya. Tetaplah di dalam.” Kata Tan sambil memberikan kuncinya dengan melempar. (gak ada cara yang lbh sopan ya? Young Do sama ja kaya Tan)

“Apakah kau mau pergi?” tanya Eun Sang

“Aku meninggalkan mobilku karena kita lari tadi. Aku harus mengambilnya. Aku tidak akan lama.” Jawab Tan
Didalam taksi, Tan yang penasaran membuka profil Cha Eun Sang.
“Cha Eun Sang.” Kata Tan sambil melihat status2 Eun Sang


-Aku tahu ini sulit dipercaya, tapi aku di Amerika dan aku dalam kesulitan. Aku butuh bantuanmu. Tinggalkan komentar saat kau melihat ini.- Tan sedikit mencerca

-Sebuah pekerjaan kantoran untuk 2 juta Won per bulan. Aku sangat menyukai itu.-

“Apa maksudnya itu?” kata Tan
Tan berjalan menuju mobilnya masih dengan membuka2 status Eun Sang.

-Aku berharap Freddy dan Jason make up.- Tan sambil membuka pintu mobil.
-Aku benci bekerja. Aku harus menonton 'Texas Chainsaw Massacre' pada hari hujan seperti ini.- seakan-akan tan melihat kejadian waktu itu


“Selera film yang mengerikan.” Gumam Tan
-Teman-teman Aku bekerja lagi. Aku 'Jaesikyuh Alba' (membuat karyanya)
bukannya Jessica Alba. Tersenyum sedih.- masih merasa melihat
“Dia selalu bekerja?” gumam Tan lagi
Akhirnya menemukan akun Chan Young (merasa ikut didalam adengan) “Jadi ini kau!” kata Tan
-“Blacklist pelanggan itu tampan.” komen Chan Young-

“Tampan? Apakah kau gila?” gumam Tan sambil melihat ke arah bayangan Chan Young sedikit sinis
-“Mengganggu saja.” Komen Eun Sang-
“Tepat.” Jawab Tan senyum menghadap bayangan Eun Sang
-“Kerja yang bagus hari ini! Semangat Eun Sang! Aku mengganggu.” Komen Chan Young lagi- (bayangannya memberi semangat Eun Sang yang dibalas senyum sama Eun Sang)

“Ya, mereka bukan hanya teman.” Gumam Tan penuh curiga
-Aku benci Ibu yang terus saja bekerja keras. Aku berharap Grup Jeguk bangkrut.-

Melihat status terakhir, tan jadi berfikir dan di buyarkan kedatangan polisi yang mengetuk jendela mobil dan membukanya jendela mobilnya
“Pasti telah terjadi beberapa kesalahpahaman.” Kata polisi sambil memberikan paspor Eun Sang
“Ini bukan pertama kalinya.” Jawab Tan mengambil paspor Eun Sang dan yang langsung pergi dengan mobilnya

Sementara di korea Bo Na (pacar Chan Young) gelisah karna telponnya tidak di repon sama Chan young.
“Aku gila! Aku pikir aku akan gila. Aku gila. Chan Young tidak menjawab teleponku. ” Kata Bo Na
“Kau. Kau tak bisa membayangkan bagaimana gadis sexy Amerika? Mereka bukan sumpit sepertimu. Mereka memiliki kurva. Coba bayangkan bagaiaman punggung mereka terlihat.” Kata Myung soo dengan membayangkan dan membuat lekukan gadis Amerika

“Hey! Kau pikir Chan Young sepertimu?” tegur Bo Na dengan marah

“Itulah yang aku maksud. Aku yakin dia tidak seperti aku. Tapi kenapa dia tidak menjawab teleponnya?” Imbuh Myung Soo

“Dia pasti sibuk atau tidak tahu bahwa aku meneleponnya.” Jawab Bo Na menenangkan diri

Kenapa para perempuan khawatir jika mereka sudah tahu jawabannya?” tanya Myung soo yang di jawab Bo Na “Karena itu membuat kami merasa lebih baik.” “Gila.” Imbuh Myung Soo.
“Choi! Apakah kau selesai bekerja?” tanya Munyg Soo saat melihat Young Do datang.

“Kau harus bersyukur keluargamu memiliki sebuah firma hukum. Kau terlalu bodoh untuk masuk sekolah hukum. Jadi kau tidak harus bekerja di sana untuk menjadi ahli waris.” Jawab Young Do

“Aku sangat bersyukur aku bodoh.” Jawab Myung Soo
“Ada apa dengannya?” tanya Young Do
“Ini bukan urusanmu.” Sergah Bo Na
“Sepertinya kau memiliki cerita.” Ejek Young Do
“Bisakah kau meninggalkanku sendiri?” pinta Bo Na

“Aku tidak bisa menahannya.” Jawab Young Do yang diteruskan “Kau terlalu cantik.” Membuat keget Myung Soo
“Ya, memang.” Bo Na membenarkan dan mneruskan “Jadi aku harus meneleponnya.” Akhirnya memberanikan dirinya nelpon lagi

“Halo? Chan Young!” Sapa Bo Na dengan senyum
“Kau membuatku takut!” Jawab Chan Young di toko buku Amerika
“Aku menelepon 4 kali hari ini. Kenapa kau tidak menelepon kembali?” kata Bo Na.

“Karena kau selalu menelponku sebelum aku melakukannya.” Jawab Chan Young
 “Berapa harganya?” tanya Chan Young pada kasir perempuan
“10 dolar. Apakah kau memerlukan yang lain?” jawab kasir
“Aku bisa mendengar suara perempuan! Kau berbicara dengan siapa?” Tanya Bo Na sedikit marah
“Seorang wanita yang penampilannya akan memberikan banyak kecemasan.” Jawab Chan Young

“Apakah kau selingkuh? Berikan dia teleponnya!” selidik Bo Na (membuat Myung Soo dan Young Do sedikit kaget)
 “Dia sudah ada ditelepon. Aku tidak bisa belajar karena aku rindu padamu! Apa yang akan kau lakukan dengan itu?” Jawab Chan Young (senyum Bo Na mulai mengembang)
“Aku benar-benar bahagia. Apakah kau tidak mengecek SNS-mu? Aku telah memasang fotoku yang sedang menangis.” Kata Bo Na senyum

“Chan Young tidak akan kembali.” Sahut Young Do
“Apa? Aku tidak bisa mendengarmu.” Timpal Bo Na
“Aku menonaktifkannya. Aku tidak bisa fokus belajar.” Jawab Chan Young
“Tak bisakah kau memeriksanya? Ayolah!” pinta Bo Na dengan manja
“Dia satu-satunya yang bisa tetap cantik sambil memohon.” Kata Young Do


“Oke! Aku akan memeriksanya. Oke. Aku akan meneleponmu saat aku pulang. Tunggu aku!” Chan Young mengiyakan yang sudah di lorong
Chan Young membuka SNSnya, tapi yang pertama muncul status Eun Sang yang minta bantuan. -Aku tahu ini sulit dipercaya, tapi aku ada di Amerika dan aku dalam kesulitan. Aku butuh bantuanmu. Tinggalkan komentar saat kau melihat ini-.
Dia langsung menelpon Eun Sang dengan wajah khawatir, tapi ponsel Eun Sang tidak aktif dan ia juga melupakan keinginan Bo Na,

Di rumah Tan, Eun Sang sudah membereskan bawaan dan siap pergi. Dia mendengar suara pintu terbuka.
“Kau sudah pulang? Cepatnya. Aku pergi sekarang.” Kata Eun Sang
Tapi ia melihat kaki wanita dan langsung melihat wajahnya seraya berkata “Siapa kau?”
“Aku yang harusnya bertanya begitu. Siapa kau?” Jawab Rachel
“Apakah kita pernah bertemu? Di bandara! Benar?” tanya Eun Sang sedikit mengingat.
“Siapa yang peduli jika memang benar? Apakah kau merindukanku? Siapa kau?” jawa rachel sinis

”Dan kau?” tanya Eun Sang yang langsung di sahut rachel “Aku tunangan orang yang tinggal di sini.”
“Tunangannya? Eun sang kaget sekaligus berkata “Dia masih sekolah.”
“Kami bertunangan tahun lalu saat kami berusia 17 tahun.” Jawab Rachel dingin
“Sekarang katakan! Siapa kau? Berapa kali aku harus bertanya kenapa kau di sini?” tanya rachel sedikit marah
Eun Sang masih bingung menjelaskan berkata “Aku tinggal di sini untuk semalam karena suatu alasan. Aku sedang berkemas-kemas untuk pergi dari sini.
“Kau menghabiskan malam di sini?” tanya rachel dengan keget
“Ini tidak seperti yang kau pikirkan.” Sergah Eun Sang
“Diam.” Kata Rachel saat melihat kunci rumah di tangan Eun Sang, rachel turun dan langsung merebut kunci rumah Tan sambil bertanya “Dan kenapa ini di tanganmu?” 
“Aku meninggalkan barang-barangku di sini. Jadi...” Eun Sang pamit Saat akan mengangkat koper naik tangga lagi rachel menjatuhkan koper. 
Eun Sang sebel melihat rachel langsung turun melihat kopernya yang ternyata pecah bagian sudut. Dan berdiri menatap rachel marah berkata “ “Apa yang kau lakukan?” (napa drama Park Shin Hye kopernya rusak terus? Heartstring dan sekarang ini)
“Ini adalah sebuah kesalahan. Sama seperti bagaimana ada ke sini.” Jawab Rachel sinis
“Aku sudah bilang tidak terjadi apa-apa! Aku akan melupakan ini karena sikap baiknya padaku.” jelas Eun Sang
“Apakah kau bercanda? Kau tidak bisa pergi begitu saja. Kau memiliki kunci untuk rumah tanpa tuan rumahnya. Kita tidak tahu apa yang hilang. Buka” Kata Rachel sinis (seperti mau balas dendam)
“Apa?” tanya Eun Sang kanget
“Aku pikir kau tidak ingin terjadi kesalahpahaman. Jadi buka!” kata Rachel
“Baik! Aku akan membukanya. Tapi bagaimana jika tidak ada apa-apa?” tanya Eun Sang dengan sangat sebel
“Tidak mungkin.” Kata Rachel tetap sinis
Eun Sang menenangkan diri dan mulai membuka kopernya seraya berkata “Puas?”
Rachel mendekati Eun Sang dan meletakkan bunga yang dibawa di lantai. Dan langsung membuang isi koper Eun Sang. Yang langsung dapat protes dari Eun Sang “Apa yang kau lakukan?” dengan marah. Rachel menjawab dengan senyum tipis “Aku ingin lihat. Tidak ada apa-apa.” Sambil mengamati isi koper Eun Sang.
Sekaligus mengusir Eun Sang “Kau bisa pergi. Dan bawa sampah ini bersamamu.” Dengan tatapan yang merendahkan dan menyingkirkan pakaian Eun Sang dengan kakinya. (klo q jd Eun Sang udah tentang perut rachel, endak bisa nde.... q gak mungkin tega ma orang. Sebel ja lihat. Pengen tak buang ke neraka ja. Cemburu jangan segitunya mbak, baru jg tungan.)
“Hey!” kata Eun Sang sangat marah, dijawab dingin rachel  “Sebelum dia datang kembali.”
Eun sang kembali menenangkan diri. Dan merapikan kopernya kembali untuk pergi
Di tepi danau Eun Sang merenung apa yang terjadi, dengan melihat-lihat orang di sekitarnya (menikmati hidupnya masing2, berselancar, berkumpul dengan keluarga). Dengan menghela napas untuk menenangkan diri akhirnya Eun Sang pergi. (mau kemana mbak? Emang punya tujuan?)

Lee Bo Na terlihat sangat gelisah bolak-balik (seperti setrika, mau nglicinin lantai kali). Membuat ke-2 temannya Young Do dan Myung Soo yang makan pizza heran.
“Apa? Ada apa?” tanya Myung Soo.
“Bagaimana ini? Aku bilang padanya bahwa aku me-upload foto menangis! Bagaimana bisa tidak ada yang terjadi selama 2 jam!” Bo Na menjelaskan dengan semangat pada ke-2 temannya.
“Hei aku memberitahumu sebagai Oppamu (saudara)” kata Young Do yang langsung disanggah Bo Na “Oppa apanya!”

Young Do masih melanjutkan “Aku pikir setiap laki-laki yang aku tahu menyukai foto menangis.”

“Lalu apa yang mereka sukai?” tanya Bo Na penasaran

Young Do meneruskan penjelasannya “Daripada foto menangis...”, sedikit berfikir Young Do melanjutkan lagi “Kami menyukai sesuatu yang berbau dewasa.” Sambil tertawa dengan Myung Soo dan highfive berdua.

“Upload foto yang menunjukkan kulitmu.” Tambah Young Do, sedang Bo Na hanya bisa menghela nafasnya.

“Aku bertaruh bahwa dia akan naik pesawat dengan cepat.” Imbuh Myung Soo.

“Hey! Chan Young tidak seperti itu! Minta maaf padanya sekarang! Arah mana Amerika? Bersujud ke arah sana!” memperingatkan mereka dengan sebal.

“Jika dia tidak begitu, maka dia itu abnormal! Dia itu siswa SMA, 18 tahun!” Myung Soo meledek

“Putuslah dengannya. Putus dan jadianlah dengan Myung Soo.” Saran Young Do. (seperti dugaan q ternyata, Myung Soo suka ma Bo Na).

“Apakah kau gila? Benarkah? Apakah aku sedang mabuk atau apa?” ejek Bo Na. Yang membuat Myung Soo sedikit marah “Kau tidak harus mengatakan tidak 3 kali! Hey!”

“Tapi kau tidak buruk juga.” Canda Myung Soo pada Bo Na.

“Jangan tempatkan aku di antara kalian berdua. Kalian tampak serasi. Kalian harusnya jadian!” kata Bo Na

“Jangan mengatakan hal seperti itu!” jawab Myung Soo. Sekaligus berkata pada Young Do “Tapi kau tidak buruk juga.”

“Diam.” Jawab Young Do dengan tersenyum

“Kau mempermasalahkan gender saat itu berubah jadi cinta?” kata Myung Soo bercanda dengan centil membenahi rambut dekat teliga dan diteruskan berkata “Kita putus.”

“Kau sangat manis sampai-sampai aku ingin memakanmu.” Jawab Young Do yang di ikuti gaya peace di depan matanya.

Yang membuat Bo Na  bilang “Hey! Itu lucu hanya untuk 10 detik. Jangan melewati batas itu.”
“Garis ada untuk kau disebrangi! Lihatlah Rachel! Dia pergi melewati garis. Dia pergi ke Amerika untuk melihat Tan. Kau juga harus pergi! Berhenti me-bully kami!” Provokasi Myung Soo

“Myung Soo! Jangan pernah bicara tentang Tan di depanku.” Kata Bo Na sedikit marah

“Aku di sebelahmu.” Kata Myung Soo cuek

“Kau hanya diam? Kau juga tidak suka mendengar tentangnya!” kata Bo Na pada Young Do

“Myung Soo jauh lebih hebat dariku. Itu sebabnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.” Jawab Young Do sedikit canggung

“Dan Bo Na berkelahi lebih baik dariku!” cercah Myung Soo dan tertawa riang bersama Young Do


“Diam!” kata Bo Na marah dengan meraih 2 bantal yang langsung di lempar pada ke-2 sahabatnya.

Disisi lain Eun Sang pergi ke bandara bertanya2 pada petugas untuk membeli tiket pesawat ke Korea.
“Apa?” Eun Sang kaget

“LAX ke Incheon adalah $1040 termasuk pajak.” Jawab resepsionis

“Sebentar.” Kata Eun Sang dan melihat uang yang ada di dompet sambil bergumam “Aku butuh lebih banyak.”

“Bisakah Anda menyimpan penerbangan itu?” tanya Eun Sang berharap.
“Perlihatkan paspor Anda.” Jelas resepsionis yang dijawab “Oke.” Oleh Eun Sang dan mengingatkannya klo paspornya masih dipegang polisi.

“Pasporku!” gumam Eun Sang sedih

Di rumahnya Tan bertanya yang langsung beruntun“Dia pergi? Ke mana? Apakah dia membawa barang-barangnya?” pada rachel.

“Kim Tan! Kita tidak bertemu selama 6 bulan! Dan itu hal pertama yang
kau katakan padaku? Kenapa aku harus peduli di mana gadis itu...” kata rachel marah dengan membanting bunga yang dia rangkai
 “Kau tambah cantik.” Kata Tan dengan datar membuat rachel melunak
“Aku tahu.” Jawab rachel sedikit canggung
“Apakah kau mengusirnya?” tanya Tan
“Itu hakku sebagai tunanganmu.” Bela rachel
“Apa yang kau katakan padanya? Kita bertunangan?” tanya Tan
“Tentu saja! Kau harusnya lebih dulu mengatakan itu sebelum aku!” saran rachel

“Lalu kenapa kau tidak membiarkan dia tinggal di sini? Aku bisa memperkenalkanmu padanya.” Kata Tan dingin yang langsung meninggalkan rachel
Tan duduk santai di sofa yang langsung diikuti rachel yang bertanya “Kau tidak tahu aku akan datang?” dengan jawaban dingin Tan “Aku tahu.”
Rachel masih terus bertanya “Lalu kenapa kau tidak datang menjemputku di bandara?” 
“Karena panas.” Jawab Tan masih dingin
“Jadi kau harus datang ke Korea. Sekarang musim gugur.” Minta rachel sebal
“Terlalu jauh.” Jawab Tan santai
“Apakah kau tahu bahwa ini hari peringatan pertunangan kita?” mulai sedikit marah dan dengan jawaban Tan “ya”. Lebih membuat rachel marah ”Ya? Hanya itu? Kau yang menerima pertunangan ini dulu?”
“Karena jika aku menikahimu, pada akhirnya aku harus bertunangan juga.” Jawab Tan masih dengan santai
Bell pintu membuyarkan percakapan mereka, Eun Sang datang terlihat tengak-tengok. Dan melihat Tan yang datang dia langsung mau segera pergi. 
Tan langsung lari menyusul meraih tangan Eun Sang dan bertanya Kau mau ke mana?“. Eun Sang berbalik menghadap Tan, yang lansung diomeli “Kau harus mengatakan padaku kau mau ke mana!”
“Kau ada di rumah. Aku meninggalkan kartu nama. Kartu nama polisi itu.” Kata Eun Sang sedikit merasa bersalah. Dan berubah menjadi masam karna kedatangan rachel.
“Kenapa kau mencari itu?” Tanya Tan lembut
“Aku membuangnya saat membersihkan.” Kata rachel dingin
“Membuangnya?” tanya Eun Sang serius
 “Di luar pintu gerbang.” Jawab rachel dingin
Eun Sang langsung pergi yang di cegah Tan dengan menarik tangannya
“Tidak apa-apa. Kau tidak perlu mencarinya.” Kata Tan menenangkan
“Kenapa tidak? Aku membutuhkannya untuk menemukan pasporku!” jawab Eun Sang sangat panik dan membuang tangan Tan. 
Eun Sang berlari keluar tanpa menghiraukan Tan
“Pa..” kata Tan yang bahkan gak didengar Eun Sang
“Kau membuangnya?” tanya Tan pada rachel
“Membuang apa? Aku tidak melihat apa-apa.” Jawab rachel santai
“Aku mengerti kau tidak menyukai situasi seperti sekarang. Tapi dia kehilangan paspornya karena aku, dan dia tidak bisa kembali ke Korea sekarang.” Jelas Tan marah karna khawatir pada Eun Sang

“Dan kenapa hal itu penting untukku?” jawab rachel dingin
“Itu tidak penting bagimu. Tapi itu penting bagiku. Jadi jangan ikut campur.” Kata Tan tegas, dan langsung mengejar Eun Sang, meninggalkan rachel yang tidak percaya.
Dengan kecewa Rachel turun ke bawah mengambil tasnya. Tapi mendengar ponsel tan berbunyi. Ia melihatnya, ternyata komen dari chan Young.
-Amerika? Dimana di Amerika? Aku di Amerika juga! Apa yang terjadi? Aku bisa pergi sekarang jadi telepon aku! Ini nomor aku! Hubungi aku sekarang-
Melihat itu, wajah rachel seperti merencanakan sesuatu.

Eun Sang membongkar2 TPS. Tan berhasil mengikuti Eun Sang, dan mendapatinya mencari2 di TPS dan masih memperhatikannya, menghelas nafas dan bertanya “Kartunya tidak ada.”
“Ya, tidak ada di sini. Aku tidak bisa menemukannya.” Jawab Eun Sang yang hampir menangis.
“Apakah kau menangis?” tanya tan
“Aku mencoba untuk tidak menangis. Tapi hanya saja...” Kata Eun San menyeka menahan air matanya
“Setelah semuanya... Ya Tuhan.” Gumam Eun Sang sedikit menyesal
“Apa?” tanya Tan
“Aku datang ke Amerika untuk memiliki kehidupan yang baik. Tapi aku akhirnya aku ada di sebelah tempat sampah. Hidupku tidak memiliki kejutan!” Eun Sang menjelaskan
Tan menghela nafas seraya berkata “Maafkan aku. Berdiri.”
“Kenapa kau minta maaf?” jawab Eun Sang
Tan mengeluarkan paspor Eun Sang dari sakunya dan membrikannya pada Eun Sang.
“Apa? Kau menemukannya? Kapan?” tanya Eun Sang tidak percaya
“Beberapa waktu yang lalu.” Jawab Tan
Eun Sang mengambil paspornya dan mendekap erat seraya bersyukur
Tan dan Eun Sang melihat taksi datang, tan melihat yang datang langsung meraih tangan Eun Sang mengajaknya sembunyi dibalik TPS.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Eun Sang yang langsung dijawab “Shh” Tan.
Orang amerika bertanya “Apakah di sini si brengsek itu tinggal?”
“Aku sudah bilang! Tidak!” jawab perempuan amerika

“Apakah mereka preman?” tanya Eun Sang sambil memasukkan paspornya
“Aku pikir mereka adalah kutu buku kantor.” Jawab Tan
Pria Amerika menemukan mereka dan berteriak “Hey hey! Itu mereka, di sana!” sambil menunjuk ke arah mereka.
“Dia melihat kita! Oh tidak!” kata Eun Sang sedikit bingung
“Oh tidak, aku tidak bisa mengahadapi mereka. Lari!” kata Tan dan langsung memegang tangan Eun Sang mengajak berlari yang langsung diikuti para pria amerika. (lari lagi, episode ini adanya lari terus, gak cape apa?) 
Mereka masih terus lari hingga menyebrangi jalan, masih sempet juga tan mengambil tas Eun Sang dan terus memegang tangannya. 
Masih terus lari sampai pertokoan (seperti kaki5), lanjut turun tangga.
Pertokoan besar yang banyak pengunjung. Menyebrangi jalan lagi.
Sampai depan pertokoan lagi, tapi yang mengejar masih terus berlari juga. Tepat saat belokan, mereka masuk bioskop. 
Orang amerika tidak mengetahui karna mereka terus lurus.
Masih lari juga Sampai dalam (emang gak beli karcis?). akhirnya mereka duduk. Tan menghela nafas lega sedang Eun Sang masih tengak-tengok membuat tan bingung dan bertanya “Apa yang kau cari?”
“Serial pembunuh biasanya ada di belakangmu.” Jawab Eun Sang
“Berhenti menonton film!” kata tan
“Kenapa mereka mencarimu? Apakah kau benar-benar pengedar narkoba?” tanya Eun Sang
“Aku tidak ingin menyia-nyiakan hidupku seperti itu.” Jawab Tan sedikit menghela napas
“Lalu kenapa mereka mencarimu?” tanya Eun Sang lagi
“Bagaimana denganmu? Kenapa mereka mencarimu?” tanya Tan balik

“Oh.” Jawab Eun Sang yang langsung terdiam
“Nontonlah filmnya saat kita ada di sini. Aku perlu istirahat.” Kata Tan
Eun Sang menonton film tapi tidak mengerti dan bergunam “Apa yang dia katakan?”
“Dia datang untuk memastikan bahwa dia tidak mancarinya.” Jawab Tan dan Eun sang menoleh ke arah Tan
“Untuk mempercayaimu, Aku perlu tahu siapa kau.” Kata Tan dengan membuka matanya
“Kau tidak tidur?” tanya Eun Sang
Tan menegakkan kepalanya dan melanjutkan “Tapi dia bertemu dengan seorang gadis tadi malam. Namanya adalah Cha Eun Sang.”
“Bagaimana kau tahu namaku?” tanya Eun sang bingung
“Dia ingin bertanya pada Cha Eun Sang.” Lanjut Tan
“Apakah...” Tan berdiam sebentar dan menoleh ke Eun Sang
“Apakah aku menyukaimu?” tanya Tan membuat Eun Sang sedikit kaget. Mereka saling pandang cukup lama.... End........................

Komentar :
Dalam Episode 2 ini, ada adegan kejar2an 2 kali, saling pandang 2 kali.
  1. Tan mengungkapkan ketertatikannya pada Eun Sang, sudah kelihatan sejak pertama melihat. Dibanding sikapnya pada rachel, Tan lebih lembut dan perhatian sama Eun Sang.
  2. Chan Young yang melihat status Eun Sang ia sangat khawatir, sehingga melupakan pesan Bo Na sepertinya Chan Young suka sama Eun Sang tapi belum sadar.


Ada yang mau komentar? silahkan..... 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar