Episode 2 bagian 1 berakhir Tan dan Eun Sang lari dikejar-kejar teman chris (mantan pasar Eun Suk)
Rachel di kamar hotelnya sedang menelpon Tan dengan wajah sebel karna tidak diangkat-angkat Tan hanya pemberitahuan "nomor yang anda tuju sedang sibuk" dan menaruh ponselnya di meja. Tak lama ponselnya berdering yang membuatnya tersenyum. Setelah mengetahui yang menelpon ibunya untuk menanyakan tentang Tan dan wajahnya bertambah musam dari sebelumnya.
“Ya,
apa?” jawab rachel
“Apakah
kau bersama dengan Tan?” tanya ibu rachel
“Aku
tidak bisa bersamanya sekarang. Dia sedang sekolah.” Jawab rachel
“Apa
yang dia katakan?” kata ibu, rachel menjawab “Untuk apa?”
“Kau
tidak memberitahunya? Tentang pernikahanku!” ibu agak menekan perkataannya.
“Itu
tidak penting.” Jawab rachel makin sebel
“Tapi
kau tetap harus memberitahunya. Yong Do dan Tan adalah sahabat!”
“Mereka tidak berteman
lagi. Aku tutup teleponnya.” Jawab rachel memutus telepon. (Mukanya gak enak
banget sih mbak? Gak mau ngasih tau Tan atau Tan yang gak peduli? Masih bohong,
nutup telepon supaya gak ditanya2 lg ni).
Young Do
datang ke hotel ayahnya mengndarai sepeda dan memarkinkannya di depan pintu. 2
petugas di depan pintu membungkuk memberi hormat dan Ia memberikan kunci motor
dan helemnya dengan melempar ke petugas dengan tidak sopan. (aduh, ni yong da
gak punya sopan santun sama sekali)
Ternyata
Young Do bekerja di hotel ayahnya bagian dapur dan mendapat tugas cuci piring. Hhihihi......
kasihan. Young Do terlihat tidak menikmati pekerjaannya dengan wajah bete. Ada dua koki perempuan yang lagi gosip (bicarain Yong Da).
Kata koki
pertama “Putra presiden”, “Ya. Dia sudah bekerja di sini setiap musim panas
sejak dia SMP. Ini seperti pelatihan untuk pewaris hotel.” Jawab koki 2
“Dan
dia melakukannya? Dia cukup baik untuk seukuran orang kaya.” Kata koki pertama
“Baik?
Apanya!” bantah koki 2
Terlihat
atasan bagian dapur mendatangi Young Do dan berkata “Young Do? Aku sudah bilang
untuk memanaskan! piring sebelum di sajikan.” menasehati
“Apakah
kau ingin membuat makananmu dingin bahkan sebelum kau bisa memakannya?”. Juga,
saat kau masuk dapur, pakaianmu harus...Masih melanjutkan nasehatnya yang
membuat wajah Yong Da tambah bete.
“Apakah
aku terlihat seperti sedang bahagia?” jawab Young Do
“Lalu
apakah aku harus membiarkanmu pergi karena mengabaikan tanggung jawabmu?” jawab
atasannya dan mengancam “Jika kau terus melakukan hal ini...”
Belum
selesai bicara udah disela ma Young Do “Katakan padanya. Beritahu ayahku.”
Atasan
tadi menasehati “Itu tugasmu. Jangan mengabaikannya.”
Young
Do pun mengancam “Saat aku memiliki hotel ini 10 tahun lagi”
“kau akan membutuhkan pengalaman
untuk pekerjaan itu.” Jawab atasan memperingati.
Seorang
koki datang menemui atsan tadi berkata “Jaksa Agung baru saja tiba di kamarnya.”
“Aku pikir tanggung jawab
yang lebih cocok untukku baru saja datang.” Sela Young Do
“Ujian
Hyo Shin akan diadakan sebentar lagi, bukan?” kata Jaksa Agung yang dijawab Hyo
Shin “Aku selalu belajar, Kakek.”
“Kami
khawatir tentang meningkatkanperingkat nasionalnya. Kami tidak memiliki masalah
lain, Ayah. .” Kata Ayah Hyo Shin
Paman
1 Hyo Shin berkata “Baiklah! Hanya kegagalan yang menyalahkan waktu dan
tanggal.” Yang di benarkan Hyo Shin “Iya.”
“Akan
lebih baik jika kau bisa masuk SMA yang sama.” Kata kakek Hyo sin
“SMA
Jeguk adalah yang terbaik saat ini.” Kata Paman2 Hyo Shin
Kakek
berkata “Tidak seperti saudaranya, Aku tahu itu berbeda. Korea adalah tentang
keturunan. SMA Jeguk bergengsi. Tapi sejarahnya terlalu singkat untuk mengubah
para pemimpin negeri ini.”
Paman
1 Hyo Shin menjawab “Lalu Hyo Shin bisa menjadi legenda SMA Jeguk.”
“Kau
dengar pamanmu?” kata Ayah Hyo Shin. “Iya.” Jawab Hyo Shin
Young
Do masuk untuk memberi salam pada para Jaksa dan menunjukkan bahwa ia pewaris
hotel ini.
“Young
Do!” Sapa Ayah Hyo Shin
“Jaksa
Agung! Jaksa! Ini suatu kehormatan Anda datang ke sini.” Salam Young Do sambil
membungkuk. “Direktur! Jaksa! Aku sudah mendengar banyak tentang kalian.” Tambah
Young Do
“Dia
putra Presiden Choi, Ayah. Dia junior Hyo Shin di SMA Jeguk.” Ayah Hyo Shin
menjelaskan pada kakek (Jaksa Agung).
“Choi
memiliki seorang anak yang hebat di usia muda.” Kata Jaksa Agung
“Terima
kasih.” Jawab Young Do dengan senyum.
Sambil
menuangkan air putih ke gelas paman2 Hyo Shin dan dengan sopan Young do berkata
“Apakah Anda menyukai hidangannya?”
“Aku
dengar kokinya di ganti. Dia mendapat koki yang lebih baik.” Jawab Paman2 Hyo
Shin.
Young
Do ganti menuang air ke gelas Hyo Shin sampai hampir tumpah yang membuat Hyo Shin
menoleh ke Young Do.
“Kau
sepertinya haus.” Kata Young Do
Ternyata
Young Do punya sopan, tapi hanya bisa sopan orang kaya dan termohat yang dapat
bermanfaat baginya kelak mungkin.
Young
Do masuk ke kamarnya dan melapas jasnya untuk berganti baju, saat itu bell
pintu kamarnya berbunyi dan ia membukanya.
Ternyata
Hyo Shin yang datang berkata “Pinjamkan aku kamar mandimu.”
Hyo
Shin langsung masuk kamar mandi dan ternyata ia muntah di sana, setelah selesai
ia keluar.
“Makanan
itu tidak sesuai denganmu?” kata Young Do
“Terima
kasih.” jawab Hyo Shin, yang langung mau pergi.
“Ada
kamar mandi di lantai bawah.” Kata Young Do yang membuat Hyo Shin Berhenti dan
menoleh
“Aku
tidak ingin berlari ke Ayahku saat aku muntah.” Jawab Hyo Shin
“Dan
tidak apa-apa jika itu aku?” kata Young Do
“Kau
telah melakukan itu sebelum kau seharusnya tidak melakukannya.” Kata Hyo Shin
“Kau
memiliki suara yang bagus saat kau mengancam.” Jawab Young Do
“Suarku
bahkan lebih baik saat aku bersumpah. Kau ingin mendengarnya?” Kata Hyo Shin
“Tidak,
terima kasih. Kau ingin merokok?” Jawab Young Do
“Aku
tidak melakukan sesuatu yang buruk untuk kesehatanku.”Kata hyo Shin
Sementara
di Amerika, Kim Tan sedang memgang ponsel menghadap danau dan sedikit bosan
untuk menuggu Eun Sang. Eun Sang akhirnya datang dengan membawa minuman
americano dan memberikannya pada Tan.
Eun Sang berkata “Ini! Aku
yang beli.”
“Kenapa
kau lama sekali? Apakah kau harus membuat kopinya?” Jawab Tan dengan sedikit
keras
“Aku
ingin memberimu waktu untuk mengangkat teleponmu. Apakah kau menjual obat
organik?” tanya Eun Sang.
Eun
Sang berkata “Ini enak! Dan dijawab Tan “Jangan berlebihan.
“Begitulah
aku. Aku harus minum Americano setidaknya sekali di Amerika. Atau aku hanya
akan memiliki kenangan buruk di Amerika.” Eun Sang menjelaskan
“Apakah
kau yakin kau hanya akan memiliki kenangan yang buruk di sini?” tanya Tan
sambil memandang Eun Sang
“Jika
aku berpikir tentang hal itu.. jawab Eun sang yang langsung tanya “Berapa lama
kau tinggal di Amerika?”
“Apa
yang kau pikirkan?” Jawab Tan dengan sedikit marah
Eun
Sang tak senganja melihat orang berfoto dengan gaya yang sering Chan Young
gunakan.
“Kenapa
aku tidak bisa memikirkan itu?” kata Eun Sang yang dijawab Tan” Bukan itu!”
kemudian mengikuti arah pandang Eun Sang
“Kau tahu mereka?” tanya Tan
“Aku tidak mengenal mereka. Bisakah aku meminjam ponselmu? Aku tahu
bagaimana kembali ke rumah sekarang.” Kata Eun Sanga dengan tangan tanda meminjam
“Rumah? Korea?” tanya Tan dengan memberikan ponselnya dengan wajah yang tak rela
“Terima kasih.” Jawab Eun Sang
Eun Sang juga bertanya “Bisakah kau menujukkan bagaimana aku
tahu jika orang meninggalkan komentar?”
“Apa yang kau lakukan?” tanya Eun Sang sambil Update Status Penerima: White Hacker Yoon yang dilihat Tan
“Siapa itu? Pacarmu?” tanya Tan
“Teman laki-laki.” Jawan Eun Sang
“Panggil saja dia! Kapan dia akan memberikan komentar?” kata Tan sedikit kasar.
“Dia mengganti nomernya. Aku tidak bisa mengingatnya.” Jawab Eun Sang masih dengan menulis. Sambil berfikir Eun Sang berkata “Dia bilang dia akan pergi ke suatu temapt. Aku tidak tahu apakah dia di Korea.”
“Kau tidak tahu di mana si jelek itu dan kau meminta bantuannya?” tanya Tan masih dengan kasar
“Dia
ada di hatiku! Kenapa?” jawab Eun Sang sedikit kesal
“Jangan
memanggilnya seperti itu.” Kata Eun Sang melembut
“Yang
benar saja.” Kata Tan sedikit tidak percaya
“Aku
menghormatinya sebagai teman.” Jelas Eun Sang
“Apakah
dia menyelamatkan dunia atau menciptakan alfabet Korea? Menghormati teman?” kata
Tan masih ketidak percayaannya
“Bagaimana
jika dia tidak memberikan komentar?” tanya Tan
“Dia
akan melakukannya.” Jawab Eun Sang yakin sambil natap ponsel tan yang dipengang
pemiliknya
Melihat
Eun Sang yang begitu yakin Tan jadi bete dan pergi yang langsung di ikuti Eun
Sang.
“Kau
mau ke mana?” tanya Eun Sang
Ternyata
mereka naik taksi, di dalam taksi Eun sang bingung karna Tan sedikit kesal.
“Apakah
kau belum mendapatkan pemberitahuan?” tanya Eun Sang sedikit takut
“Tidak
ada! Apakah kau yakin kalian teman?” tanya Tan
“Aku
telah menghabiskan setengah hidupku bersamanya.” Jawab Eun Sang dengan
cemberut.
“Apakah
kalian pacaran?” tanya Tan lebih
“Tidak.”
Jawab Eun Sang
“Apakah
kalian pernah pacaran?” tanya Tan menegaskan
“Kenapa
kau terus saja bertanya?” tanya Eun Sang kesal, dan sedikit dengan memohon “Bisakah
kau terus mengceknya dan memberitahu aku jika dia mengomentarinya? Dia
satu-satunya harapanku.”
“Hah?
Aku mohon.” Eun Sang lebih memohon dan wajah kesal Tan
Taksi
yang mereka tumpangi akhirnya sampai di depan rumah Tan. Tan turun yang di
ikuti Eun Sang.
“Ini
kuncinya. Tetaplah di dalam.” Kata Tan sambil memberikan kuncinya dengan
melempar. (gak ada cara yang lbh sopan ya? Young Do sama ja kaya Tan)
“Apakah
kau mau pergi?” tanya Eun Sang
“Aku
meninggalkan mobilku karena kita lari tadi. Aku harus mengambilnya. Aku tidak
akan lama.” Jawab Tan
Didalam
taksi, Tan yang penasaran membuka profil Cha Eun Sang.
“Cha
Eun Sang.” Kata Tan sambil melihat status2 Eun Sang
-Aku
tahu ini sulit dipercaya, tapi aku di Amerika dan aku dalam kesulitan. Aku
butuh bantuanmu. Tinggalkan komentar saat kau melihat ini.- Tan sedikit mencerca
-Sebuah
pekerjaan kantoran untuk 2 juta Won per bulan. Aku sangat menyukai itu.-
“Apa maksudnya itu?” kata
Tan
Tan
berjalan menuju mobilnya masih dengan membuka2 status Eun Sang.
-Aku
berharap Freddy dan Jason make up.- Tan sambil membuka pintu mobil.
-Aku
benci bekerja. Aku harus menonton 'Texas Chainsaw Massacre' pada hari hujan
seperti ini.- seakan-akan tan melihat kejadian waktu itu
“Selera
film yang mengerikan.” Gumam Tan
-Teman-teman
Aku bekerja lagi. Aku 'Jaesikyuh Alba' (membuat karyanya)
bukannya Jessica Alba. Tersenyum
sedih.- masih merasa melihat
“Dia
selalu bekerja?” gumam Tan lagi
Akhirnya
menemukan akun Chan Young (merasa ikut didalam adengan) “Jadi ini kau!” kata
Tan
-“Blacklist pelanggan itu tampan.” komen Chan Young-
“Tampan? Apakah kau gila?” gumam Tan sambil melihat ke arah bayangan Chan Young sedikit sinis
-“Mengganggu
saja.” Komen Eun Sang-
“Tepat.”
Jawab Tan senyum menghadap bayangan Eun Sang
-“Kerja
yang bagus hari ini! Semangat Eun Sang! Aku mengganggu.” Komen Chan Young lagi-
(bayangannya memberi semangat Eun Sang yang dibalas senyum sama Eun Sang)
“Ya, mereka bukan hanya
teman.” Gumam Tan penuh curiga
-Aku
benci Ibu yang terus saja bekerja keras. Aku berharap Grup Jeguk bangkrut.-
Melihat
status terakhir, tan jadi berfikir dan di buyarkan kedatangan polisi yang
mengetuk jendela mobil dan membukanya jendela mobilnya
“Pasti
telah terjadi beberapa kesalahpahaman.” Kata polisi sambil memberikan paspor Eun Sang
“Ini bukan pertama kalinya.”
Jawab Tan mengambil paspor Eun Sang dan yang langsung pergi dengan mobilnya
Sementara di korea Bo Na (pacar Chan Young) gelisah karna telponnya tidak di repon sama Chan young.
“Aku
gila! Aku pikir aku akan gila. Aku gila. Chan Young tidak menjawab teleponku. ”
Kata Bo Na
“Kau.
Kau tak bisa membayangkan bagaimana gadis sexy Amerika? Mereka bukan sumpit
sepertimu. Mereka memiliki kurva. Coba bayangkan bagaiaman punggung mereka
terlihat.” Kata Myung soo dengan membayangkan dan membuat lekukan gadis Amerika
“Hey!
Kau pikir Chan Young sepertimu?” tegur Bo Na dengan marah
“Itulah
yang aku maksud. Aku yakin dia tidak seperti aku. Tapi kenapa dia tidak
menjawab teleponnya?” Imbuh Myung Soo
“Dia
pasti sibuk atau tidak tahu bahwa aku meneleponnya.” Jawab Bo Na menenangkan
diri
“Choi!
Apakah kau selesai bekerja?” tanya Munyg Soo saat melihat Young Do datang.
“Kau
harus bersyukur keluargamu memiliki sebuah firma hukum. Kau terlalu bodoh untuk
masuk sekolah hukum. Jadi kau tidak harus bekerja di sana untuk menjadi ahli
waris.” Jawab Young Do
“Aku
sangat bersyukur aku bodoh.” Jawab Myung Soo
“Ada apa dengannya?” tanya Young Do
“Ini bukan urusanmu.” Sergah Bo Na
“Sepertinya kau memiliki cerita.” Ejek Young Do
“Bisakah kau meninggalkanku sendiri?” pinta Bo Na
“Aku tidak bisa menahannya.” Jawab Young Do yang diteruskan “Kau terlalu cantik.” Membuat keget Myung Soo
“Ya,
memang.” Bo Na membenarkan dan mneruskan “Jadi aku harus meneleponnya.”
Akhirnya memberanikan dirinya nelpon lagi
“Halo?
Chan Young!” Sapa Bo Na dengan senyum
“Kau
membuatku takut!” Jawab Chan Young di toko buku Amerika
“Aku
menelepon 4 kali hari ini. Kenapa kau tidak menelepon kembali?” kata Bo Na.
“Karena
kau selalu menelponku sebelum aku melakukannya.” Jawab Chan Young
“Berapa harganya?” tanya Chan Young pada kasir
perempuan
“10
dolar. Apakah kau memerlukan yang lain?” jawab kasir
“Aku
bisa mendengar suara perempuan! Kau berbicara dengan siapa?” Tanya Bo Na
sedikit marah
“Seorang
wanita yang penampilannya akan memberikan banyak kecemasan.” Jawab Chan Young
“Apakah
kau selingkuh? Berikan dia teleponnya!” selidik Bo Na (membuat Myung Soo dan
Young Do sedikit kaget)
“Dia sudah ada ditelepon. Aku tidak bisa belajar
karena aku rindu padamu! Apa yang akan kau lakukan dengan itu?” Jawab Chan
Young (senyum Bo Na mulai mengembang)
“Aku
benar-benar bahagia. Apakah kau tidak mengecek SNS-mu? Aku telah memasang
fotoku yang sedang menangis.” Kata Bo Na senyum
“Chan
Young tidak akan kembali.” Sahut Young Do
“Apa?
Aku tidak bisa mendengarmu.” Timpal Bo Na
“Aku
menonaktifkannya. Aku tidak bisa fokus belajar.” Jawab Chan Young
“Tak bisakah kau
memeriksanya? Ayolah!” pinta Bo Na dengan manja
“Dia
satu-satunya yang bisa tetap cantik sambil memohon.” Kata Young Do
“Oke!
Aku akan memeriksanya. Oke. Aku akan meneleponmu saat aku pulang. Tunggu aku!”
Chan Young mengiyakan yang sudah di lorong
Chan
Young membuka SNSnya, tapi yang pertama muncul status Eun Sang yang minta
bantuan. -Aku tahu ini sulit dipercaya, tapi aku ada di Amerika dan aku dalam
kesulitan. Aku butuh bantuanmu. Tinggalkan komentar saat kau melihat ini-.
Dia langsung menelpon Eun
Sang dengan wajah khawatir, tapi ponsel Eun Sang tidak aktif dan ia juga
melupakan keinginan Bo Na,
Di
rumah Tan, Eun Sang sudah membereskan bawaan dan siap pergi. Dia mendengar
suara pintu terbuka.
“Kau
sudah pulang? Cepatnya. Aku pergi sekarang.” Kata Eun Sang
Tapi
ia melihat kaki wanita dan langsung melihat wajahnya seraya berkata “Siapa kau?”
“Aku
yang harusnya bertanya begitu. Siapa kau?” Jawab Rachel
“Apakah
kita pernah bertemu? Di bandara! Benar?” tanya Eun Sang sedikit mengingat.
“Siapa
yang peduli jika memang benar? Apakah kau merindukanku? Siapa kau?” jawa rachel
sinis
”Dan
kau?” tanya Eun Sang yang langsung di sahut rachel “Aku tunangan orang yang
tinggal di sini.”
“Tunangannya?
Eun sang kaget sekaligus berkata “Dia masih sekolah.”
“Kami
bertunangan tahun lalu saat kami berusia 17 tahun.” Jawab Rachel dingin
“Sekarang
katakan! Siapa kau? Berapa kali aku harus bertanya kenapa kau di sini?” tanya
rachel sedikit marah
Eun
Sang masih bingung menjelaskan berkata “Aku tinggal di sini untuk semalam karena
suatu alasan. Aku sedang berkemas-kemas untuk pergi dari sini.
“Kau
menghabiskan malam di sini?” tanya rachel dengan keget
“Ini
tidak seperti yang kau pikirkan.” Sergah Eun Sang
“Diam.” Kata Rachel saat melihat kunci rumah di tangan Eun Sang, rachel turun dan langsung merebut kunci rumah Tan sambil bertanya “Dan kenapa ini di tanganmu?”
“Aku
meninggalkan barang-barangku di sini. Jadi...” Eun Sang pamit Saat akan mengangkat koper
naik tangga lagi rachel menjatuhkan koper.
Eun Sang sebel melihat rachel langsung turun melihat kopernya yang ternyata pecah bagian sudut. Dan berdiri menatap rachel marah berkata “ “Apa yang kau lakukan?” (napa drama Park Shin Hye kopernya rusak terus? Heartstring dan sekarang ini)
“Ini
adalah sebuah kesalahan. Sama seperti bagaimana ada ke sini.” Jawab Rachel
sinis
“Aku
sudah bilang tidak terjadi apa-apa! Aku akan melupakan ini karena sikap baiknya
padaku.” jelas Eun Sang
“Apakah
kau bercanda? Kau tidak bisa pergi begitu saja. Kau memiliki kunci untuk rumah tanpa
tuan rumahnya. Kita tidak tahu apa yang hilang. Buka” Kata Rachel sinis
(seperti mau balas dendam)
“Apa?” tanya Eun Sang kanget
“Aku pikir kau tidak ingin terjadi kesalahpahaman. Jadi buka!” kata Rachel
“Baik! Aku akan membukanya. Tapi bagaimana jika tidak ada apa-apa?” tanya Eun Sang dengan sangat sebel
“Tidak mungkin.” Kata Rachel tetap sinis
Eun
Sang menenangkan diri dan mulai membuka kopernya seraya berkata “Puas?”
Rachel mendekati Eun Sang
dan meletakkan bunga yang dibawa di lantai. Dan langsung membuang isi koper Eun
Sang. Yang langsung dapat protes dari Eun Sang “Apa yang kau lakukan?” dengan
marah. Rachel
menjawab dengan senyum tipis “Aku ingin lihat. Tidak ada apa-apa.” Sambil mengamati isi koper Eun
Sang.
Sekaligus
mengusir Eun Sang “Kau bisa pergi. Dan bawa sampah ini bersamamu.” Dengan
tatapan yang merendahkan dan menyingkirkan pakaian Eun Sang dengan kakinya.
(klo q jd Eun Sang udah tentang perut rachel, endak bisa nde.... q gak mungkin
tega ma orang. Sebel ja lihat. Pengen tak buang ke neraka ja. Cemburu jangan
segitunya mbak, baru jg tungan.)
“Hey!” kata Eun Sang sangat marah, dijawab dingin rachel “Sebelum dia datang kembali.”
Eun sang kembali menenangkan diri. Dan merapikan kopernya kembali untuk pergi
Di
tepi danau Eun Sang merenung apa yang terjadi, dengan melihat-lihat orang di
sekitarnya (menikmati hidupnya masing2, berselancar, berkumpul dengan keluarga).
Dengan menghela napas untuk menenangkan diri akhirnya Eun Sang pergi. (mau
kemana mbak? Emang punya tujuan?)
Lee
Bo Na terlihat sangat gelisah bolak-balik (seperti setrika, mau nglicinin
lantai kali). Membuat ke-2 temannya Young Do dan Myung Soo yang makan pizza
heran.
“Apa?
Ada apa?” tanya Myung Soo.
“Bagaimana ini? Aku bilang
padanya bahwa aku me-upload foto menangis! Bagaimana bisa tidak ada yang
terjadi selama 2 jam!” Bo Na menjelaskan dengan semangat pada ke-2 temannya.
“Hei
aku memberitahumu sebagai Oppamu (saudara)” kata Young Do yang langsung disanggah
Bo Na “Oppa apanya!”
Young
Do masih melanjutkan “Aku pikir setiap laki-laki yang aku tahu menyukai foto
menangis.”
“Lalu
apa yang mereka sukai?” tanya Bo Na penasaran
Young
Do meneruskan penjelasannya “Daripada foto menangis...”, sedikit berfikir Young
Do melanjutkan lagi “Kami menyukai sesuatu yang berbau dewasa.” Sambil tertawa
dengan Myung Soo dan highfive berdua.
“Upload
foto yang menunjukkan kulitmu.” Tambah Young Do, sedang Bo Na hanya bisa
menghela nafasnya.
“Aku
bertaruh bahwa dia akan naik pesawat dengan cepat.” Imbuh Myung Soo.
“Hey!
Chan Young tidak seperti itu! Minta maaf padanya sekarang! Arah mana Amerika? Bersujud
ke arah sana!” memperingatkan mereka dengan sebal.
“Jika
dia tidak begitu, maka dia itu abnormal! Dia itu siswa SMA, 18 tahun!” Myung
Soo meledek
“Putuslah
dengannya. Putus dan jadianlah dengan Myung Soo.” Saran Young Do. (seperti
dugaan q ternyata, Myung Soo suka ma Bo Na).
“Apakah
kau gila? Benarkah? Apakah aku sedang mabuk atau apa?” ejek Bo Na. Yang membuat
Myung Soo sedikit marah “Kau tidak harus mengatakan tidak 3 kali! Hey!”
“Tapi
kau tidak buruk juga.” Canda Myung Soo pada Bo Na.
“Jangan
tempatkan aku di antara kalian berdua. Kalian tampak serasi. Kalian harusnya
jadian!” kata Bo Na
“Jangan
mengatakan hal seperti itu!” jawab Myung Soo. Sekaligus berkata pada Young Do “Tapi
kau tidak buruk juga.”
“Diam.”
Jawab Young Do dengan tersenyum
“Kau
mempermasalahkan gender saat itu berubah jadi cinta?” kata Myung Soo bercanda
dengan centil membenahi rambut dekat teliga dan diteruskan berkata “Kita putus.”
“Kau
sangat manis sampai-sampai aku ingin memakanmu.” Jawab Young Do yang di ikuti
gaya peace di depan matanya.
Yang
membuat Bo Na bilang “Hey! Itu lucu
hanya untuk 10 detik. Jangan melewati batas itu.”
“Garis ada untuk kau disebrangi! Lihatlah Rachel! Dia pergi melewati garis. Dia pergi ke Amerika untuk melihat Tan. Kau juga harus pergi! Berhenti me-bully kami!” Provokasi Myung Soo
“Myung Soo! Jangan pernah bicara tentang Tan di depanku.” Kata Bo Na sedikit marah
“Aku di sebelahmu.” Kata Myung Soo cuek
“Kau hanya diam? Kau juga tidak suka mendengar tentangnya!” kata Bo Na pada Young Do
“Myung Soo jauh lebih hebat dariku. Itu sebabnya aku tidak bisa berbuat apa-apa.” Jawab Young Do sedikit canggung
“Dan Bo Na berkelahi lebih baik dariku!” cercah Myung Soo dan tertawa riang bersama Young Do
“Diam!” kata Bo Na marah dengan meraih 2 bantal yang langsung di lempar pada ke-2 sahabatnya.
Disisi
lain Eun Sang pergi ke bandara bertanya2 pada petugas untuk membeli tiket
pesawat ke Korea.
“Apa?”
Eun Sang kaget
“LAX
ke Incheon adalah $1040 termasuk pajak.” Jawab resepsionis
“Sebentar.”
Kata Eun Sang dan melihat uang yang ada di dompet sambil bergumam “Aku butuh
lebih banyak.”
“Bisakah
Anda menyimpan penerbangan itu?” tanya Eun Sang berharap.
“Perlihatkan paspor Anda.” Jelas resepsionis yang dijawab “Oke.” Oleh Eun Sang dan mengingatkannya klo paspornya masih dipegang polisi.
Di
rumahnya Tan bertanya yang langsung beruntun“Dia pergi? Ke mana? Apakah dia membawa
barang-barangnya?” pada rachel.
“Kim
Tan! Kita tidak bertemu selama 6 bulan! Dan itu hal pertama yang
kau
katakan padaku? Kenapa aku harus peduli di mana gadis itu...” kata rachel marah
dengan membanting bunga yang dia rangkai
“Kau tambah cantik.” Kata Tan dengan datar membuat rachel melunak
“Aku tahu.” Jawab rachel sedikit canggung
“Apakah kau mengusirnya?” tanya Tan
“Itu hakku sebagai tunanganmu.” Bela rachel
“Apa yang kau katakan padanya? Kita bertunangan?” tanya Tan
“Tentu saja! Kau harusnya lebih dulu mengatakan itu sebelum aku!” saran rachel
Tan
duduk santai di sofa yang langsung diikuti rachel yang bertanya “Kau tidak tahu
aku akan datang?” dengan jawaban dingin Tan “Aku tahu.”
Rachel
masih terus bertanya “Lalu kenapa kau tidak datang menjemputku di bandara?”
“Karena
panas.” Jawab Tan masih dingin
“Jadi
kau harus datang ke Korea. Sekarang musim gugur.” Minta rachel sebal
“Terlalu
jauh.” Jawab Tan santai
“Apakah
kau tahu bahwa ini hari peringatan pertunangan kita?” mulai sedikit marah dan
dengan jawaban Tan “ya”. Lebih membuat rachel marah ”Ya? Hanya itu? Kau yang
menerima pertunangan ini dulu?”
“Karena jika aku
menikahimu, pada akhirnya aku harus bertunangan juga.” Jawab Tan masih dengan
santaiBell pintu membuyarkan percakapan mereka, Eun Sang datang terlihat tengak-tengok. Dan melihat Tan yang datang dia langsung mau segera pergi.
Tan langsung lari menyusul meraih tangan Eun Sang dan bertanya Kau mau ke mana?“. Eun Sang berbalik menghadap Tan, yang lansung diomeli “Kau harus mengatakan padaku kau mau ke mana!”
“Kau
ada di rumah. Aku meninggalkan kartu nama. Kartu nama polisi itu.” Kata Eun
Sang sedikit merasa bersalah. Dan berubah menjadi masam karna kedatangan
rachel.
“Kenapa
kau mencari itu?” Tanya Tan lembut
“Aku
membuangnya saat membersihkan.” Kata rachel dingin
“Membuangnya?”
tanya Eun Sang serius
“Di luar pintu gerbang.” Jawab rachel dingin
Eun
Sang langsung pergi yang di cegah Tan dengan menarik tangannya
“Tidak
apa-apa. Kau tidak perlu mencarinya.” Kata Tan menenangkan
“Kenapa
tidak? Aku membutuhkannya untuk menemukan pasporku!” jawab Eun Sang sangat
panik dan membuang tangan Tan.
Eun Sang berlari keluar tanpa menghiraukan Tan
“Pa..” kata Tan yang bahkan gak didengar Eun Sang
“Kau membuangnya?” tanya Tan pada rachel
“Membuang apa? Aku tidak melihat apa-apa.” Jawab rachel santai
“Aku
mengerti kau tidak menyukai situasi seperti sekarang. Tapi dia kehilangan
paspornya karena aku, dan dia tidak bisa kembali ke Korea sekarang.” Jelas Tan
marah karna khawatir pada Eun Sang
“Dan
kenapa hal itu penting untukku?” jawab rachel dingin
“Itu tidak penting bagimu. Tapi itu penting bagiku. Jadi jangan ikut campur.” Kata Tan tegas, dan langsung mengejar Eun Sang, meninggalkan rachel yang tidak percaya.
Dengan
kecewa Rachel turun ke bawah mengambil tasnya. Tapi mendengar ponsel tan
berbunyi. Ia melihatnya, ternyata komen dari chan Young.
-Amerika?
Dimana di Amerika? Aku di Amerika juga! Apa yang terjadi? Aku bisa pergi sekarang
jadi telepon aku! Ini nomor aku! Hubungi aku sekarang-
Melihat
itu, wajah rachel seperti merencanakan sesuatu.
Eun
Sang membongkar2 TPS. Tan berhasil mengikuti Eun Sang, dan mendapatinya
mencari2 di TPS dan masih memperhatikannya, menghelas nafas dan bertanya “Kartunya
tidak ada.”
“Ya,
tidak ada di sini. Aku tidak bisa menemukannya.” Jawab Eun Sang yang hampir
menangis.
“Apakah
kau menangis?” tanya tan
“Aku
mencoba untuk tidak menangis. Tapi hanya saja...” Kata Eun San menyeka menahan
air matanya
“Setelah
semuanya... Ya Tuhan.” Gumam Eun Sang sedikit menyesal
“Apa?”
tanya Tan
“Aku
datang ke Amerika untuk memiliki kehidupan yang baik. Tapi aku akhirnya aku ada
di sebelah tempat sampah. Hidupku tidak memiliki kejutan!” Eun Sang menjelaskan
Tan
menghela nafas seraya berkata “Maafkan aku. Berdiri.”
“Kenapa kau minta maaf?”
jawab Eun Sang
Tan
mengeluarkan paspor Eun Sang dari sakunya dan membrikannya pada Eun Sang.
“Apa?
Kau menemukannya? Kapan?” tanya Eun Sang tidak percaya
“Beberapa
waktu yang lalu.” Jawab Tan
Eun Sang mengambil paspornya dan mendekap erat seraya bersyukur
Tan
dan Eun Sang melihat taksi datang, tan melihat yang datang langsung meraih
tangan Eun Sang mengajaknya sembunyi dibalik TPS.
“Apa
yang kau lakukan?” tanya Eun Sang yang langsung dijawab “Shh” Tan.
Orang
amerika bertanya “Apakah di sini si brengsek itu tinggal?”
“Aku
sudah bilang! Tidak!” jawab perempuan amerika
“Apakah
mereka preman?” tanya Eun Sang sambil memasukkan paspornya
“Aku pikir mereka adalah
kutu buku kantor.” Jawab Tan
Pria
Amerika menemukan mereka dan berteriak “Hey hey! Itu mereka, di sana!” sambil
menunjuk ke arah mereka.
“Dia
melihat kita! Oh tidak!” kata Eun Sang sedikit bingung
“Oh tidak, aku tidak bisa mengahadapi
mereka. Lari!” kata Tan dan langsung memegang tangan Eun Sang mengajak berlari
yang langsung diikuti para pria amerika. (lari lagi, episode ini adanya lari
terus, gak cape apa?) Mereka masih terus lari hingga menyebrangi jalan, masih sempet juga tan mengambil tas Eun Sang dan terus memegang tangannya.
Masih terus lari sampai pertokoan (seperti kaki5), lanjut turun tangga.
Pertokoan besar yang banyak pengunjung. Menyebrangi jalan lagi.
Sampai depan pertokoan lagi, tapi yang mengejar masih terus berlari juga. Tepat saat belokan, mereka masuk bioskop.
Orang amerika tidak mengetahui karna mereka terus lurus.
Masih
lari juga Sampai dalam (emang gak beli karcis?). akhirnya mereka duduk. Tan menghela
nafas lega sedang Eun Sang masih tengak-tengok membuat tan bingung dan bertanya
“Apa yang kau cari?”
“Serial pembunuh biasanya
ada di belakangmu.” Jawab Eun Sang
“Berhenti
menonton film!” kata tan
“Kenapa
mereka mencarimu? Apakah kau benar-benar pengedar narkoba?” tanya Eun Sang
“Aku
tidak ingin menyia-nyiakan hidupku seperti itu.” Jawab Tan sedikit menghela
napas
“Lalu
kenapa mereka mencarimu?” tanya Eun Sang lagi
“Bagaimana
denganmu? Kenapa mereka mencarimu?” tanya Tan balik
“Oh.”
Jawab Eun Sang yang langsung terdiam
“Nontonlah
filmnya saat kita ada di sini. Aku perlu istirahat.” Kata Tan
Eun
Sang menonton film tapi tidak mengerti dan bergunam “Apa yang dia katakan?”
“Dia
datang untuk memastikan bahwa dia tidak mancarinya.” Jawab Tan dan Eun sang
menoleh ke arah Tan
“Untuk
mempercayaimu, Aku perlu tahu siapa kau.” Kata Tan dengan membuka matanya
“Kau
tidak tidur?” tanya Eun Sang
Tan
menegakkan kepalanya dan melanjutkan “Tapi dia bertemu dengan seorang gadis
tadi malam. Namanya adalah Cha Eun Sang.”
“Bagaimana
kau tahu namaku?” tanya Eun sang bingung
“Dia
ingin bertanya pada Cha Eun Sang.” Lanjut Tan
“Apakah...”
Tan berdiam sebentar dan menoleh ke Eun Sang
“Apakah aku menyukaimu?”
tanya Tan membuat Eun Sang sedikit kaget. Mereka saling pandang cukup lama....
End........................
Komentar
:
Dalam
Episode 2 ini, ada adegan kejar2an 2 kali, saling pandang 2 kali.
- Tan mengungkapkan ketertatikannya pada Eun Sang, sudah kelihatan sejak pertama melihat. Dibanding sikapnya pada rachel, Tan lebih lembut dan perhatian sama Eun Sang.
- Chan Young yang melihat status Eun Sang ia sangat khawatir, sehingga melupakan pesan Bo Na sepertinya Chan Young suka sama Eun Sang tapi belum sadar.
Ada yang mau komentar? silahkan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar